Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX), penyedia alat berat terintegrasi, berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 134% sepanjang 2021.
Dalam laporan keuangan tahunan (audited), pendapatan bersih pada 2021 tercatat sebesar US$119,32 juta, meningkat dibandingkan tahun 2020 yaitu US$50,97 juta.
Pencapaian tersebut merupakan kinerja terbaik dalam tiga tahun terakhir sebelum pandemi. Katalis positif dari lonjakan tersebut bersumber dari meroketnya harga komoditas batu bara dan mineral pada akhir 2020. Kenaikan harga tersebut memicu para produsen tambang untuk kembali beroperasi dan meningkatkan produktivitas melalui pembelian alat berat, baik untuk menambah armada maupun peremajaan unit.
“Segmen penjualan unit alat berat yang terdiri dari alat berat pertambangan dan non tambang menjadi kontributor terbesar. Segmen tersebut meraih penjualan sebesar US$89,99 juta atau 75,42% dari total pendapatan secara konsolidasi.” jelas Direktur Utama Kobexindo Andry B.Limawan.
Pertumbuhan pendapatan KOBEX pada penjualan alat berat tambang dan non tambang berhasil tumbuh 205,01% sepanjang 2021. Kontribusi positif lainnya juga dibukukan oleh keempat segmen lain seperti penjualan suku cadang, perbaikan dan kontraktor pertambangan, sewa alat berat, serta sewa bangunan.
Segmen suku cadang membukukan US$16,09 juta atau setara kontribusi 13,48% terhadap pendapatan. Kemudian, segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan sepanjang 2021 membukukan pendapatan US$ 7,70 juta atau setara 6,46% terhadap total pendapatan. Sedangkan segmen sewa alat berat tercatat US$4,84 juta atau setara 4,05%, serta sewa bangunan tercatat US$ 701 ribu atau setara 0,59% terhadap pendapatan secara konsolidasi.
Sebagai salah satu upaya untuk memperkuat struktur dan portofolio pendapatan, pada 2021 KOBEX telah melakukan penambahan lini usaha yakni penjualan, perbaikan dan penjualan suku cadang untuk heavy duty truck Mercedes-Benz, serta kontraktor pertambangan.
“KOBEX berupaya untuk terus meningkatkan kinerja dengan memanfaatkan peluang-peluang yang terbaik. Baik itu penambahan lini produk maupun jasa untuk memperkuat bisnis inti kami yakni penjualan alat berat.” papar Andry.
Solidnya pertumbuhan pendapatan berdampak positif terhadap kenaikan laba KOBEX. Pada akun laba kotor, perseroan berhasil membukukan US$22,38 juta. Angka tersebut menandakan adanya pertumbuhan laba kotor sebesar 167% jika dibandingkan pendapatan pada 2020 lalu yaitu sebesar US$8,38 juta.
Pada akhir 2021, KOBEX berhasil membalikkan kerugian laba usaha tahun 2020 dari minus US$5,97 juta menjadi US$16,41 juta. Nilai tersebut diperoleh setelah mengurangi beban-beban dan mendapat tambahan dari pendapatan operasi lainnya.
Laba sebelum pajak juga turut tumbuh signifikan, yaitu dari minus US$9,65 juta menjadi US$13,78 juta. Pertumbuhan ini mendorong perolehan laba yang dapat dialokasikan kepada pemilik induk sebesar US$13,52 juta, setelah tahun 2020 lalu mengalami rugi US$10,46 juta.
Pertumbuhan kinerja sepanjang 2021 juga berdampak pada kas dan aset perseroan. Pada laporan arus kas dari aktivitas operasi, KOBEX membukukan penerimaan dari pelangggan sebesar US$115,90 juta. Angka ini tumbuh signifikan 137% dibandingkan tahun sebelumnya yakni US$48,89 juta. Dengan demikian, perseroan membukukan adanya kas bersih dari aktivitas operasi senilai US$47,90 juta, lebih besar dibandingkan 2020 yaitu minus US$14,76 juta.
“Hingga akhir tahun 2021, KOBEX berhasil meningkatkan posisi kas dan setara kas menjadi US$4,68 juta dari US$1,71 juta pada 2020. Sedangkan total aset meningkat 2,64% menjadi US$116,53 juta. Sehingga memberikan fundamental yang solid untuk meneruskan pertumbuhan berkelanjutan di 2022.” jelas Andry.
Pencapaian laba bersih yang tumbuh signifikan pada 2021 membuka peluang bagi manajemen untuk melakukan pembagian deviden. Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas dukungan dan kepercayaan terhadap KOBEX selama ini. (RO/E-1)
Sepanjang 2024, kegiatan penyuluhan dan penerangan hukum serta kampanye antikorupsi berhasil mencapai masyarakat luas.
Bank Sumsel Babel terus menunjukkan kinerja positif pada akhir triwulan ke-2 tahun 2024.
Pemberian penghargaan merupakan bagian dari memeriahkan Hari Jadi Cianjur ke-347.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakin bahwa kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap berjalan meskipun mantan Ketua KPU Hasyim Asy'ari terlibat dalam kasus asusila
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan komitmennya untuk secara menyeluruh mengawasi jalannya program dan kegiatan di Kemnaker.
GUBERNUR Bank Indonesia periode 1993-1998 Soedrajad Djiwandono mengatakan tak menyimpan dendam pada Presiden ke-2 Soeharto lantaran dipecat dari jabatannya sebagai gubernur bank sentral.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
PIS AP mencetak laba pada tahun buku 2023 sebesar US$76 juta dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan bisnis model.
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved