Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LAPORAN keuangan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2021 menunjukkan kenaikan laba bersih sebanyak 29% menjadi Rp1,19 triliun. Sementara EBITDA meningkat 17% menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Peningkatan ini disebabkan hasil produksi yang stabil karena mayoritas umur tanaman berada pada usia produktif, beban produksi yang terkontrol, dan peningkatan harga jual komoditas," jelas Presiden Direktur TAPG, Tjandra Karya Hermanto, dalam keterangan yang diterima, Kamis (24/3).
Dikatakan Tjandra, walau ada beberapa tantangan yang dihadapi seperti pandemi Covid-19, efek water deficit 2019 yang berakibat pada produksi di 2021 khususnya di kuartal keempat, TAPG tetap mempertahankan kinerja yang lebih baik pada 2021. "Produksi perseroan berjalan dengan stabil ditambah dengan harga Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) yang tinggi disertai beban produksi yang terkontrol sehingga hasil yang diperoleh meningkat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," jelasnya.
Ditambahkan Tjandra, pada Desember 2021, perseroan telah menambah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berlokasi di Kalimantan Tengah yang memiliki kapasitas produksi 45 ton/jam. Sehingga, dari 17 PKS, baik perusahaan anak dan perusahaan asosiasi, memiliki total kapasitas produksi mencapai 950 ton/jam.
Lebih jauh, Tjandra mengatakan hingga 31 Desember 2021, total aset TAPG naik 1% menjadi Rp12,4 triliun. Hal ini disebabkan adanya kenaikan interest in joint venture dan aktiva tetap.
Sedangkan total kewajiban turun 18% menjadi Rp4,6 triliun khususnya penurunan pinjaman dari bank yang berdampak pada penurunan beban keuangan dan sejalan dengan program Perseroan untuk memperkuat struktur keuangan. Kemudian, Ekuitas TAPG per 31 Desember 2021 adalah Rp7,8 triliun.
"Perseroan optimistis akan dapat terus berkembang pada 2022. Ini dikarenakan umur tanaman yang mayoritas masih berada pada umur produktif, rata-rata 11,3 tahun per 31 Desember 2021, akan memberikan pertumbuhan produksi yang signifikan. Selain itu, iklim yang kondusif selama 2020 hingga 2021, praktik Best Agronomic Practices dan pemupukan yang optimal menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan produksi perseroan pada 2022," jelas Tjandra.
Ditambahkan, adanya peningkatan harga komoditas yang signifikan pada 2021, berpengaruh langsung pada performa Perseroan. Harga jual CPO meningkat hingga 12% sedangkan harga jual PK meningkat 64% akibat tingginya permintaan pada pasar global. "Volume penjualan CPO dan PK juga mengalami peningkatan sebesar 1,9% dan 1,6% sehingga penjualan CPO dan PK mencapai Rp5,4 triliun dan Rp821 miliar atau meningkat 14% dan 66,2% dibandingkan tahun lalu," jelasnya.
Pada sektor perkebunan karet, ditambahkan Tjandra, selain adanya peningkatan harga, pada 2021 pabrik Ribbed Smoked Sheet (RSS) sudah berjalan optimal sehingga volume penjualan meningkat 110,7% dengan nilai jual yang juga meningkat 15%.
"Faktor pendorong peningkatan net profit perseroan tidak hanya berdasarkan peningkatan revenue. Perseroan juga dapat mengontrol production cost melalui penggunaan teknologi yang sangat membantu dan program continuous improvement di berbagai area. TAPG juga berhasil menekan beban keuangan hingga 48% melalui penurunan beban bunga dan selisih valuta asing menurun (hingga 65%) pada 2021," pungkasnya. (RO/OL-15)
PENAIKAN harga eceran tertinggi (HET) Minyakita menjadi Rp15.700 akan memengaruhi harga pangan yang bahan baku menggunakan minyak goreng.
Fasilitas yang berada di Teluk Bayur, Kota Padang, Indonesia itu dibangun untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional yang terus meningkat.
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk periode Juli 2024 sebesar US$800,75 per MT.
PENGAMAT Pertanian, Syaiful Bahari, turut mengomentari rencana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita oleh pemerintah dalam waktu dekat.
Dengan aplikasi berbasis web bernama E-Tekpol yang punya sejumlah fitur baru serta dukungan penguatan dari sisi on-farm, PTPN IV Regional III memasang target produksi CPO sebesar 592.000 ton.
Sebuah video yang viral di media sosial pada hari Sabtu (27/4) menunjukkan tumpahan minyak mentah, terutama Crude Palm Oil (CPO), yang mengapung di Sungai Cempaga, Kalimantan Tengah.
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
IPB dan Untad kerja sama sosialisasikan tandan kosong sebagai pupuk organisasi sawit
Pemerintah dinilai gagal membangun tata produksi industri minyak kelapa sawit. Padahal, menurutnya Indonesia adalah negara penghasil CPO terbesar di dunia.
Dari 24 invensi yang divaluasi, 16 invelis di antaranya telah dinyatakan lolos seleksi Grant Riset Sawit 2021-2023
Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai (BC) Tipe B Batam, Evi Octavia, menargetkan penerimaan di tahun ini sebesar Rp659,45 miliar.
Neraca perdagangan barang Indonesia pada Maret 2024 diproyeksikan mengalami surplus senilai US$1,57 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved