Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
GUBERNUR Bank Sentral Australia Philip Lowe menyatakan bahwa peningkatan suku bunga di berbagai negara tidak sama. Kondisi itu disebabkan dinamika inflasi yang berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya.
Menurutnya, beberapa negara telah menaikkan tingkat suku bunga acuan lantaran inflasi yang cukup tinggi. Namun, tingkat inflasi di kawasan Asia dikatannya belum terlalu tinggi dan masih terkendali.
Baca juga: Kemitraan Indonesia-OECD Bantu prioritas Presidensi G20
"Beberapa negara memiliki inflasi yang cukup tinggi saat ini, namun di Asia (inflasi) tidak terlalu tinggi," ungkap Lowe dalam Agenda Presidensi G20 Indonesia secara virtual, Sabtu (19/2).
Bahkan, lanjut Philip, di Australia sendiri tingkat inflasi hanya menembus kisaran titik tengah, dan hal ini terjadi untuk pertama kalinya dalam 7 tahun terakhir.
Melihat kondisi tersebut, Philip meyakini bahwa kenaikan suku bunga dalam menghadapi tekanan inflasi tidak akan begitu signifikan.
Baca juga: Kerja Sama Global Dibutuhkan untuk Pulih Bersama
"Jadi, saya pikir sangat mungkin mereka akan menaikkan suku bunga sampai 0,7% dalam beberapa tahun ke depan," tutur Philip.
Berdasarkan data terakhir, suku bunga acuan di beberapa negara Asia tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Misalnya Korea Selatan, tingkat suku bunga acuan sebesar 1,25%, Malaysia 1,75%, Filipina 2%, Tiongkok 3,7% dan Indonesia 3,5%.(OL-11)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan alasan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level 6,25%.
EKONOM senior Ryan Kiryanto berpendapat sepanjang tidak ada penaikan suku bunga acuan atau BI rate akan memudahkan pengusaha mengakses kredit.
Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuan BI-rate di level 6,25%.
Ada beberapa jenis bank yang memiliki peran dan karakteristik yang berbeda di Indonesia, berikut ini 7 jenisnya.
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia yang memiliki peran utama dalam menjaga stabilitas nilai rupiah.
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar US$140,2 miliar. Angka itu naik dari posisi pada akhir Mei 2024 yakni US$139,0 miliar.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai presiden terpilih Prabowo Subianto akan dihadapkan pada empat hal krusial ketika mulai menjadi Kepala Negara nantinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved