Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGEMBANGAN ndustri hilir, terutama yang mengandalkan sumber daya mineral perlu dilakukan Indonesia untuk mendapatkan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Hal itu dilakukan sejalan dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan Bank Indonesia untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Maju 2045.
Demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam side event G20: Seminar on Recover Stronger bertema Shifting Toward Higher Value-Added Industries, Senin (14/2).
"Kami membutuhkan dukungan dari struktur neraca berjalan yang kuat, didukung oleh sektor manufaktur yang kuat, yang dapat dicapai dengan mengembangkan industri hilir bernilai tambah lebih tinggi terutama untuk sumber daya mineral," ujarnya.
Setidaknya ada tiga alasan penting hilirisasi sumber daya mineral perlu dilakukan. Pertama, pembentukan industri hilir dinilai akan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, sehingga mendukung ekspor dan membuat Indonesia lebih terhubung dengan rantai nilai global.
Kedua, penciptaan industri hilir akan mengurangi ketergantungan impor produk manufaktur yang bernilai tambah lebih tinggi. Ketiga, pengembangan industri dengan nilai tambah yang lebih tinggi akan membentuk keterkaitan dalam negeri dengan industri pendukung, sehingga mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif.
Ketiga alasan utama tersebut, kata Dody, mendasari kebijakan ekspor bahan baku yang telah dilaksanakan pemerintah sejak tahun 2020.
Baca juga : Indonesia Diyakini Lolos Middle Income Trap di 2036
"Ke depan, hilirisasi sumber daya mineral juga akan menguntungkan transisi menuju ekonomi yang lebih hijau, mengingat produk industri hilir seperti nikel menjadi input utama bagi perekonomian, produk yang mendukung transisi hijau," jelasnya.
Agenda hilirisasi sumber daya mineral akan terus dikedepankan lantaran potensinya yang besar. Beberapa potensi tersebut antara lain sumbangan Indonesia yang besar, komitmen kuat pemerintah dengan memberikan insentif dalam jumlah besar, dan potensi permintaan produk industri hilir, mulai dari electric vehicle (EV) hingga produk green energy.
Namun, selain potensi hilirisasi sumber daya mineral yang besar, terdapat sejumlah tantangan ke depan. Dody mengatakan, dampak konsumsi rumah tangga pada masa transisi perlu dicermati lebih lanjut dan dimitigasi. Selain itu, nilai tambah yang dihasilkan dari tahap peleburan perlu dioptimalkan, sedangkan industri hilirnya belum banyak berkembang.
"Pengelolaan sampah juga menjadi tantangan, mengingat cara penyimpanan atau pembuangan sampah memerlukan biaya yang lebih tinggi. Apalagi penerapan standar industri hijau untuk industri hilir belum tersedia. Masalah-masalah ini perlu diselesaikan bersama dengan niat baik, pikiran jernih, tindakan yang terkalibrasi dan sinergi yang kuat," ujarnya.
Bank Indonesia, imbuh Dody, berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mengembangkan sektor manufaktur dan industri hilir. Bersama pemerintah, BI telah dibuat pemetaan rinci semua subsektor manufaktur. Itu kemudian dilanjutkan dengan komunikasi kepada lembaga keuangan mengenai potensi subsektor tersebut, sehingga meminimalkan informasi asimetris antara sektor riil dan sektor keuangan. (OL-7)
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Kemenperin mengungkapkan bahwa indeks kepercayaan industri (IKI) pada Juli 2024 berada di angka 52,4. Hal tersebut menandakan IKI pada Juli 2024 ini melambat sebesar 0,10 poin
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
INDONESIA memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW). Namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan.
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved