Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DEPUTI Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2022 sudah sesuai dengan perkiraan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun berbagai lembaga internasional.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor base di mana level PDB (Produk Domestik Bruto) global sudah tinggi pada 2021 sehingga pertumbuhan 2022 dan 2023 juga menjadi rendah.
Baca juga: Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2021
"Faktor kedua, risiko kenaikan suku bunga global karena tapering off The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat). Ketiga, ada kemungkinan masih terjadinya kenaikan harga komoditas dan inflasi dunia pada 2022 dan risiko covid-19 khususnya muncul varian baru," ungkap Iskandar kepada Media Indonesia, Rabu (12/1).
Menurut dia, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2022 ini juga tentu akan berdampak pada Indonesia.
Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti menuturkan, prospek perekonomian Indonesia pada 2022 akan lebih baik jika melakukan beberapa hal di antaranya ialah masyarakat yang sudah mulai percaya diri untuk keluar rumah meski pandemi.
"Ini berarti mobilitas masyarakat juga meningkat dan konsumsi masyarakat akan meningkat. Pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena sekitar 56% pertumbuhan ekonomi di-drive oleh konsumsi rumah tangga," ujar Esther.
Selain itu, kata dia, pajak bukan menjadi satu-satunya tulang punggung penerimaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia).
Menurut Esther, pemerintah akan membebani masyarakat dengan pajak dan menggerus konsumsi rumah tangga jika sangat tergantung pada pajak.
"Sehingga pemerintah perlu men-drive penerimaan APBN bukan hanya dari pajak, tapi dari investasi dan ekspor," tuturnya.
Baca juga: Sudah Operasi Pasar, Minyak Goreng di Klaten masih Mahal
Terakhir, Esther menegaskan geliat mobilitas dan konsumsi masyarakat akan berdampak pada kepercayaan diri dari sektor perbankan, di mana kredit perbankan akan lebih mudah untuk digelontorkan agar lebih mendorong sektor riil.
"Tentu saja (gelontoran kredit dilakukan) dengan tetap mengindahkan norma, regulasi, dan prudential perbankan agar tidak terjadi kredit macet," pungkas Esther. (Des/A-3)
Kerja sama strategis ini merupakan langkah jitu untuk memperluas jangkauan pasar.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
Untuk tahun 2024, perusahaan menetapkan target pertumbuhan sebesar 59%, dengan pendapatan yang diharapkan mencapai Rp 222 miliar dan laba bersih sebesar Rp 18.2 miliar.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia telah berhasil dalam menangani dan bangkit dari berbagai krisis.
Bitcoin halving menjadi salah satu narasi penting di tahun 2024. Peristiwa halving kali ini terbagi menjadi dua perspektif; historikal dan makroekonomi.
Saat ini, ekonomi Indonesia cukup stabil, namun stagnan di kisaran angka 5%. Padahal, untuk menjadi negara maju, Indonesia memerlukan pertumbuhan di atas angka 7%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong agar program-program prioritas untuk segera diselesaikan sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir.
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi.
Airlangga tepis isu kenaikan rasio utang Prabowo-Gibran
Pemerintah terus berupaya untuk mengendalikan impor di tengah tantangan ekonomi saat ini. Impor Indonesia pada Mei 2024 mengalami kenaikan 14,82% dibandingkan April lalu.
Ada beberapa jenis pekerjaan yang akan tergantikan kecerdasan buatan (AI), perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi
ADA beberapa jenis pekerjaan yang akan tergantikan dengan mesin seiring pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved