Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
RISET dan inovasi menjadi kekuatan utama untuk memajukan negara. Idealnya, para akademisi dan lembaga penelitian bergerak di bidang riset, menghasilkan penemuan-penemuan inovatif untuk mengatasi berbagai masalah, juga mempermudah hidup masyarakat.
Hasil inovasi itu kemudian ditangkap oleh dunia usaha, diproduksi menjadi produk dan layanan yang membawa manfaat untuk semua. Itulah alur ideal yang semestinya terjadi agar hasil-hasil penelitian benar-benar bisa diaplikasikan di masyarakat.
Namun, selama ini, ada kesenjangan antara innovator dengan dunia usaha. “Inovator harus melewati apa yang disebut ‘lembah kematian’ untuk menuju dunia usaha," jelas Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia (AII), Prof. (R) Ir. Didiek Hadjar Goenadi, MSc, Ph.D, INV., pada temu media di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, Bogor, Sabtu (30/10).
"Jika berhasil melewati ‘lembah kematian itu, inovasi yang dihasilkan akan diserap dunia usaha sehingga bisa dihilirisasi dan dipakai masyarakat banyak," kata Didiek.
"Sebaliknya, jika innovator gagal melewati ‘lembah kematian’ itu, inovasinya sebatas di atas kertas, masuk laci, tanpa bisa dikembangkan lebih lanjut. Bahkan perolehan paten pun tidak bisa menjamin inovasi tersebut bisa dihilirisasi,” papar Didiek.
‘Lembah kematian’ yang dimaksud ialah berbagai tantangan yang menghadang. Baik itu dari sisi pembiayaan untuk pengembangan lebih lanjut, kebijakan pemerintah yang kurang mendukung, ketidaksesuaian antara inovasi dengan kebutuhan masyarakat masa kini, maupun tantangan lainnya.
“Harus ada pihak yang menjembatani sehingga tantangan-tantangan itu bisa diatasi sehingga sebuah inovasi bisa melewati ‘lembah kematian’ menuju hilirisasi di sisi industri,” imbuh Didiek.
Hal itulah yang menjadi salah satu tujuan berdirinya AII, yakni menjadi ‘jembatan’ agar inovator berhasil melewati ‘lembah kematian’. Berdiri pada 18 Juli 2008, AII berupaya mencapai tujuan tersebut melalui sejumlah kegiatan.
Antara lain, membina para calon inventor, mengevaluasi paten yang siap untuk dihilirisasi, serta mempertemukan antara inovator dan investor atau kalangan industri.
Untuk membahas lebih dalam mengenai ‘lembah kematian’ itu, AII akan menggelar webinar nasional bertajuk Death Valley pada 10 November 2021 dengan menampilkan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr. laksana Tri handoko, M.Sc sebagai keynote speaker.
Pengembangan kelapa kopyor
Pada kesempatan itu, ditampilkan hasil penelitian yang sukses dihilirisasi, yakni produksi kelapa kopyor dari bibit yang dikembangkan dengan teknologi kultur embrio di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia.
Kelapa kopyor adalah kelapa yang mengalami mutasi genetik. Sehingga daging buahnya lebih tebal, lembut, dan lepas dari batok kelapanya. Rasanya yang segar gurih menjadikannya cocok sebagai bahan pembuat minuman segar.
“Dulu, orangtua kita mendapatkan kelapa kopyor secara untung-untungan, karena dalam satu pohon kelapa belum ada kelapa kopyornya. Tapi sekarang, dengan teknologi kultur embrio, kami menghasilkan bibit kelapa kopyor yang 99% buahnya dijamin kopyor,” terang Direktur Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, Dr. Ir. Priyono, DIRS.
Bibit yang dihasilkan berjenis genjah. Pohonnya pendek, sehingga saat panen, pemanen tidak perlu memanjat. Pohonnya bisa dipanen setelah berusia 4 tahun dan bisa ditanam dengan kerapatan 204-234 pohon per hektare. Potensi produksinya mencapai 100-150 butir kelapa kopyor per pohon per tahun.
Sejauh ini bibit maupun kelapa kopyor yang dihasilkan kebun milik Pusat penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia sudah dipasarkan ke penjuru Nusantara. Harga bibit berkisar Rp.1 juta per bibit. Adapun kelapa kopyor dihargai Rp40.000 per butir.
Selain dijual dalam bentuk kelapa utuh, ada pula yang dalam bentuk kelapa kopyor beku dalam kemasan yang sudah dibekukan. Daging kelapa kopyor beku bisa bertahan dalam freezer hingga satu tahun tanpa mengubah rasa dan kesegarannya saat dikonsumsi. (RO/OL-09)
Metabolomik merupakan metode analisis komprehensif semua metabolit pada sampel yang berasal dari makhluk hidup.
TIM peneliti dari UGM menyebut buah jenitri (Elaeocarpus sphaericus), komoditas tanaman buah yang ada di daerah Kebumen, Jawa Tengah punya khasiat untuk mencegah penyakit gagal ginjal.
Campuran ekstrak rosella dan bekatul beras hitam dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 68,39±0,26 persen.
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai.
INDONESIA disebut masih tertinggal di dalam bidang sains dan teknologi, baik komitmen investasi maupun orkestrasi. Salah satu penyebab adalah masih kurangnya riset dan pengembangan (R&D)
KISAH Nabi Musa membelah Laut Merah dalam tradisi religius telah lama menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang.
Pemerintah bakal memperluas peran BPDPKS. Ke depan, lembaga itu tidak hanya mengurusi dana sawit saja, tetapi juga produk perkebunan lain seperti kelapa, kakao, dan karet.
Pengacara Angelina Jolie mengatakan sang aktris ingin mantan suaminya, Brad Pitt, mengakhiri perseteruan dengan menarik gugatan terkait penjualan separuh sahamnya di Château Miraval.
Kalimantan Selatan siap mengembangkan perkebunan kopi melalui program Pengembangan Kopi Diversifikasi Terintegrasi.
Warga Cikoneng yang merupakan pekerja perkebunan teh The Ciliwung mulai bertanam kopi di sela-sela tanaman teh sejak 2018.
MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki meyakini pembangunan pabrik minyak makan merah tidak bakal merugi.
Dengan dibentuknya badan kakao dan kelapa yang dicangkokan ke BPDPKS, Syaiful menilai hal tersebut akan mengganggu program strategis nasional kelapa sawit ke depannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved