Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MARAKNYA digital banking belakangan ini membuat kita bertanya-tanya tentang perbedaan antara bank digital dan bank yang memiliki layanan digital. Sama sama digital, apakah berarti layanan yang sama? Mari kita ketahui dahulu pengertian dasar dari bank digital dan bank yang memiliki layanan digital.
"Digital bank (bank digital) merupakan model bisnis bank yang menyediakan atau menjalankan kegiatan usaha utamanya melalui saluran elektronik terutama aplikasi mobile banking dengan keberadaan kantor fisik yang terbatas (minimal) atau bahkan tanpa kantor fisik bank," ujar Rudy Hamdani, Head of Digital Business Bank OCBC NISP, dalam keterangan resmi, Kamis (8/7). Secara umum bank digital cukup memiliki satu kantor yakni kantor pusat untuk menjalankan kegiatan usahanya secara digital.
Model bisnis ini banyak dipilih untuk dikembangkan karena cenderung memiliki biaya operasional yang rendah karena tanpa alokasi pengadaan kanal fisik (kantor cabang) dan dialihkan ke pengembangan infrastruktur digital. Digital bank pada umumnya menargetkan segmen nasabah yang lebih massal dan mengutamakan kemudahan transaksi.
Sedangkan bank dengan layanan digital banking, lanjut Rudy, ialah bank umum/konvensional yang dilengkapi dengan kemampuan digital banking seperti internet/mobile banking mulai dari on boarding nasabah (pembuatan rekening) sampai dengan transaksi. Meski pengelolaan investasi melalui digital channel, bank tersebut tetap punya kanal layanan fisik seperti ATM dan cabang/kantor kas untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang lebih beragam dan kompleks.
Bank umum/konvensional dengan kapasitas layanan digital pada umumnya punya segmentasi nasabah yang lebih luas mulai dari payroll, mass, emerging affluent, premier, bahkan privat dengan kebutuhan dan karakteristik yang berbeda bagi setiap segmentasi. Berdasarkan hasil riset internal yang dilakukan Bank OCBC NISP, nasabah affluent (premier dan private banking) ingin memiliki kebebasan dan fleksibilitas dalam berinteraksi dengan bank, baik itu secara online (melalui internet/mobile banking) maupun secara offline (kantor cabang, ATM). Hal ini untuk mengakomodasi kebutuhan mereka yang beragam, mulai dari kebutuhan yang sederhana seperti transaksi untuk kebutuhan sehari-hari maupun yang lebih kompleks untuk berdiskusi dengan bank terkait pengelolaan keuangannya.
Karena itu, aplikasi mobile yang dimiliki bank umum dengan kapasitas layanan digital ini dapat digunakan oleh semua segmen. Contohnya ONe Mobile sebagai mobile apps sebagai komprehensif money manager. Semua transaksi yang biasa dilakukan dengan bank bisa dilakukan dengan satu aplikasi ini. Transfer antarbank, multipayment, bayar listrik, isi saldo ojek online, membeli reksa dana tiap bulan, hingga jual-beli valuta asing. Mudah dan aman.
Lalu manfaat dari bank dengan layanan digital banking? Berikut penjelasannya:
1. Memiliki produk keuangan yang komprehensif
Nasabah/calon nasabah dapat memiliki kemudahan melakukan investasi dari produk investasi reksa dana. Sebagai contoh di Bank OCBC NISP dapat melakukan pembelian reksa dana mulai dari Rp10 ribu sampai dengan mengajukan pembiayaan, baik untuk kebutuhan kepemilikan rumah maupun pembukaan layanan perbankan lain.
2. Nasabah memiliki fleksibilitas dalam berinteraksi dengan bank
Fasilitas yang dimiliki oleh bank dengan layanan digital memberikan fleksibilitas bagi nasabah untuk dapat ke kantor cabang bertemu dengan relation manager (RM) sampai berinteraksi dengan kanal online. Tentu, semua itu sesuai dengan kebutuhan nasabah.
3. Layanan beyond transaction
Bank memberikan fasilitas yang disesuaikan dengan segmen sehingga nasabah/calon nasabah dapat mengunakan fasilitas/layanan sesuai kebutuhan.
4. Pengelolaan keuangan
Bank umum dengan layanan digital memiliki layanan perbankan yang dapat mengkomodasi aspirasi keuangan di semua segmen. Sebagai contoh, Bank OCBC NISP memiliki program pengelola keuangan untuk semua segmen mulai financially fit untuk anak muda sampai dengan pengalaman layanan RM untuk nasabah premier dan private banking. Masing-masing segmen memiliki layanan yang berbeda memberikan keluasan, kenyaman bagi semua segmen untuk menjadi financially fit.
Maka dari itu, perbedaan-perbedaan di atas menjadikan fasilitas maupun solusi perbankan yang ditawarkan antara kedua model tersebut dapat beragam. Semisalnya nasabah premier dan private banking yang kebutuhan keuangan mereka lebih kompleks. (OL-14)
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Rata-rata pengusaha travel disebutkan setuju dengan digitalisasi. Sebab, transaksi digital bisa lebih praktis digunakan, hingga mencegah terjadinya penipuan.
Bank Indonesia bakal meluncurkan fitur baru dalam kartu kredit Indonesia segmen pemerintah. Fitur tersebut ialah online payment virtual card tokenization sebagai pengembangan teranyar.
Komponen-komponen canggih ini menjadikan Maveric Quantum sebagai laptop pertama Indonesia yang menjalankan Microsoft Copilot+ PCs, menjamin performa AI yang optimal.
Kini banyak pekerjaan yang sudah menggunakan teknologi digital, sehingga perlu bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan digital.
Bagaimana solusinya? Berikut langkah-langkah agar laptop kita berlari kencang.
Agunan adalah aset atau barang berharga yang dijadikan jaminan saat melakukan pinjaman uang melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
PT Bank Tabungan Negara (BTN) berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Bank For Diversity and Inclusion dalam Ajang Euromoney Awards For Exellence 2024 di London, Inggris.
Bank Sumsel Babel memenangkan penghargaan di kategori Best Digital Ecosystem Practice dan Leading Social Engagement & Corporat Action.
OJK menekankan pentingnya bank untuk benar-benar memperhatikan ketahanan siber mereka.
Ada beberapa jenis bank yang memiliki peran dan karakteristik yang berbeda di Indonesia, berikut ini 7 jenisnya.
Bank konvensional dan bank syariah adalah dua jenis institusi keuangan yang memiliki peran penting dalam perekonomian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved