Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KABUPATEN Sambas, Kalimantan Barat, berhasil melakukan panen perdana padi dengan Indeks Pertanaman 400 atau IP 400 oleh Kelompok Tani Darenandung 1, Kecamatan Semparuk.
Tanam Padi dengan IP 400 adalah salah satu perwujudan program Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) Kementerian Pertanian di bawah komando Mentan Syahrul Yasin Limpo yang dinilai dapat mempercepat dan menumbuhkan ekonomi.
Sistem IP400 merupakan pilihan yang menjanjikan untuk meningkatkan produksi padi sebab konsepnya adalah dalam satu tahun di hamparan sawah dapat ditanami padi selama 4 kali.
Sukiman, Ketua Kelompok Tani Darenandung 1 menyebutkan di wilayah itu Padi IP400 ditanam seluas 15 hektar namun yang sudah siap panen saat ini seluas 10 hektar dengan varietas Cakrabuana Agritan. “Jadi dalam satu tahun kami lakukan tanam 4 kali panen 4 kali,” ujarnya.
Fahrur Rofi, Wakil Bupati Smabas yang ikut hadir di acara tersebut menyebutkan panen perdana ini sebagai optimalisasi peningkatan Indeks Pertanaman atau IP 400. “Kami berharap sistem ini dapat meningkatkan ketahanan pangan di masa pandemi covid 19 supaya stok pangan tetap aman,” terangnya.
Ia meyakini hal ini sebagai awal yang luar biasa untuk kabupaten Sambas. “Memang sudah seharusnya ini menjadi prioritas kita, kedepannya bagaimana pertanian Kabupaten Sambas ini berdaulat, petani-petani kita meningkat secara perekonomiannya,” sebut Rofi
Saiful Bahri, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Kalbar berharap dengan adanya program ini Kabupaten Sambas lebih surplus lagi untuk pengadaan benih padi sehingga tidak perlu mendatangkan dari Jawa lagi.
“Hal itu kami harapkan karena dengan surplusnya benih padi maka ketersediaan benih padi itu meningkat,” ucapnya.
Sistem padi ip 400 artinya petani bisa menanam dan memanen padi sebanyak 4 kali dalam setahun caranya yakni dengan mengefektifkan masa tanam gimana selama 3 bulan petani harus mampu menanam padi dari mulai persemaian sampai panen.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa dengan program OPIP, para petani dapat menanam padi lebih dari 2 atau 3 kali dalam setahun sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatannya guna terwujudnya upaya ketahanan pangan nasional.
“Kendala lahan pertanian yang semakin berkurang bisa kita atasi dengan adanya OPIP ini,” tandas Suwandi. (RO/OL-09)
Berkat sumbangannya pada Pembangunan Nasional tersebut, Presiden Jokowi dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Presiden mengatakan sejak awal kepemimpinannya
Untuk menghadapi ancaman kelaparan global, Kementerian Pertanian melakukan berbagai langkah strategis.
Kementan terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) PadiĀ
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menyatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah karena faktor kekeringan.
WAKIL Menteri Pertanian Sudaryono menekankan pentingnya peningkatan populasi ternak melalui Inseminasi Buatan (IB).
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
RMA Indonesia merupakan satu-satunya distributor resmi Mahindra Tractor di Tanah Air. Sementara, Mahindra FES adalah produsen traktor terbesar di dunia berdasarkan volume.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning, berkomitmen untuk terus memajukan masyarakat terutama perempuan setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved