Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Wijaya Karya Tbk (Wika) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp185,77 miliar hingga akhir 2020. Perseroan pun memutuskan untuk tidak membagi dividen kepada pemegang saham. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 di Jakarta, Kamis (27/5).
Sekretaris Perusahaan Wika Mahendra Vijaya mengungkapkan, laba bersih tersebut dialokasi perseroan untuk memperkuat cadangan modal. "Manajemen ingin mengupayakan kondisi perseroan tetap sehat. Langkah yang kami ambil yaitu melakukan proses bisnis yang adaptif dan tangguh bertahan di tengah pandemi," ujar Mahendra dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (28/5).
Wika juga menjelaskan capaian kontrak baru selama di 2020 sebesar Rp23,37 triliun sehingga membukukan order book sebesar Rp98,08 triliun. Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2020 tersebut juga membahas beberapa agenda, di antaranya penunjukan kantor akuntan publik untuk tahun buku 2021.
Kemudian, laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Wijaya Karya tahap I 2020, serta susunan pengurus perseroan. Dalam RUPST Wika juga menyetujui susunan pengurus perseroan sesuai keputusan pemegang saham sebagai berikut:
Komisaris Utama: Jarot Widyoko
Komisaris: Satya Bhakti Parikesit
Komisaris: Firdaus Ali
Komisaris: Edy Sudarmanto
Komisaris Independen: Adityawarman
Komisaris Independen: Harris Arthur Hedar
Komisaris Independen: Suryo Hapsoro Tri Utomo
Direktur Utama: Agung Budi Waskito
Direktur Human Capital dan Pengembangan: Mursyid
Direktur Quality, Health, Safety and Environment: Rudi Hartono
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Ade Wahyu
Direktur Operasi I: Hananto Aji
Direktur Operasi II: Harum Akhmad Zuhdi
Direktur Operasi III: Sugeng Rochadi. (OL-14)
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada 2024. Hal ini sejalan dengan membaiknya proyeksi ekonomi global.
Pemberian izin penambahan perlakuan tertentu ini diharapkan dapat dimanfaatkan para perusahan untuk mendukung kegiatan industrinya.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat, mengatakan angka PHK yang terjadi tiga kali lipat lebih besar dari data Kementerian Ketenagakerjaan, yakni 80 ribu orang.
Berkat kinerja yang apik di sepanjang 2023, BRI Insurance meraih pengahargaan dengan kategori General Insurance Market Leaders 2024 di acara Market Leaders Awards 2024.
Kepercayaan terus menjadi elemen kunci yang menentukan tempat kerja yang baik.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Pos Indonesia tidak hanya bertransformasi di bidang operasional dan bisnis perusahaan, tetapi juga reorientasi dari model bisnis tradisional ke bisnis logistik modern.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
MEMANFAATKAN dunia digital dalam bisnis merupakan hal yang sangat penting. Apalagi di era digitalisasi seperti sekarang.
Pendakwah Habib Jafar menyebut setiap kolaborasi yang dilakukan oleh para entitas bisnis lokal dapat memperkuat tali persaudaraan sebagai bangsa Indonesia.
Persaingan ketat mendorong produktivitas tenaga kerja, daya inovasi bisnis, dan tingkat upah yang semakin tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved