Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RENCANA pemerintah untuk mengembalikan defisit anggaran pada level maksimal 3% di 2023 dinilai cukup sulit. Pasalnya, pemerintah harus tetap menggelontorkan stimulus fiskal yang berdampak pada kenaikan belanja dan seretnya pendapatan negara.
“Akan sulit defisit kembali di bawah 3% pada 2023. Messki begitu, stimulus harus tetap berjalan secara timely. Sifat stimulus yang timely, temporary dan targeted tetap mesti dijaga," ujar pengamat ekonomi sekaligus Rektor Unika Atma Jaya Prasetyantoko dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (8/4).
"Tujuannya agar setidaknya ekonomi kita tetap bisa bergerak, meski berada di bawah tekanan. Memang kuncinya di sini adalah penanganan pandemi covid-19 itu sendiri,” imbuhnya.
Baca juga: Pesimisme Konsumen Picu Revisi Pertumbuhan Ekonomi RIccPrasetyantoko memandang pemerintah bisa menekan stimulus fiskal secara bertahap. Dengan catatan, berbagai indikator ekonomi menunjukkan tanda pemulihan yang kuat. Artinya, pemerintah harus memastikan kontribusi dari sektor konsumsi, investasi, belanja negara dan ekspor.
Seiring dengan hal itu, pemerintah juga perlu mempertimbangkan keberlanjutan ekonomi yang kokoh dan sehat. Pengambil kebijakan tidak hanya berorientasi pada pemulihan, namun juga memikirkan keberlangsungan ekonomi di masa mendatang.
“Pemulihan juga harus mempertimbangkan bagaimana transformasi ekonomi itu berjalan. Bagaimana ekonomi itu mengarah pada green economy, mengatasi ketimpangan dan tranformasi yang berkelanjutan,” terangnya.
Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad berpendapat pelebaran defisit anggaran mulai 2020 hingga 2022 tentu berdampak pada agregat total utang Indonesia. Hingga 2021, agregat utang nasional dikatakannya berpotensi menyentuh 40,1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga: OJK Segera Terbitkan Aturan Khusus Soal Bank Digital
Angka itu masih tergolong aman dan moderat, jika diukur dari ambang batas yang diberikan Dana Moneter Internasional (IMF), yakni 60% terhadap PDB. Akan tetapi, itu akan menjadi beban bagi perekonomian dan instrumen fiskal negara.
Apalagi, kebutuhan untuk utang mustahil dihentikan pada 2021. Sebab, pemerintah masih berupaya mendorong pemulihan ekonomi. Agregat utang harus menjadi perhatian bagi pengambil kebijakan, agar ekonomi nasional tidak terlalu tertekan saat proses pemulihan selesai.
“Ini perlu menjadi catatan seberapa besar total utang seluruhnya, baik yang dalam negeri maupun yang dimiliki swasta. Ini relatif besar sekali. Utang kita di 2021 maupun 2020, ini memang satu hal yang tidak terelakkan atau tidak mungkin dihindari,” pungkas Tauhid.(OL-11)
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai presiden terpilih Prabowo Subianto akan dihadapkan pada empat hal krusial ketika mulai menjadi Kepala Negara nantinya.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved