Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Penurunan Harga Gabah Sinyal Produksi Beras Melimpah

M. Iqbal Al Machmudi
24/3/2021 22:05
Penurunan Harga Gabah Sinyal Produksi Beras Melimpah
Ilustrasi(dok.mi)

KEPALA bagian Humas Kementerian Pertanian, Arief Cahyono menyatakan penurunan harga gabah jelang panen raya menjadi tanda produksi beras yang akan melimpah.

"Penurunan harga gabah saat ini menjadi tanda produksi melimpah di tengah panen raya," kata Arief kepada Media Indonesia, Rabu (24/3).

Kementan sendiri memprediksi pada Maret hingga April 2021 menjadi puncak panen raya bagi petani. Sehingga seluruh elemen dari kementerian, Perum Bulog, hingga petani harus bekerja maksimal.

"Karenanya penyerapan gabah petani harus diperkuat bulog sesuai dengan penugasan dalam Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2015," ujarnya.

"Harga juga dipengaruhi faktor lainnya. Namun, yang paling penting saat ini butuh intervensi pemerintah untuk menjaga harga stabil dan baik," tambahnya.

Sebelumnya, Ombudsman mengungkapkan penurunan harga gabah juga dipicu dari musim hujan dan musim panas. Karena jika memasuki musim hujan kada air pada gabah mengalami tinggi sehingga sulit melakukan penyuburan sehingga penanganan gabah di penggilingan memerlukan ekstra biaya karena harus dikeringkan. Ekstra biaya tersebut di kompensasi dengan rendahnya penawaran harga beli oleh tengkulak kepada petani.

Merujuk dari data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian penurunan harga gabah sepanjang pekan kedua dan ketiga Maret 2021 di beberapa wilayah produsen beras seperti Subang Jawa Barat, Blora, dan Kendal Jawa Tengah bahwa harga gabah kering turun 2,3% selama 10 hari ini. (OL-13)

Baca Juga: Petani Kecewa Impor Beras tetap Dilakukan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya