Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM beberapa tahun terakhir, industri perkebunan kelapa sawit sempat menghadapi tantangan berat seiring harga CPO (crude palm oil) dunia yang kurang kondusif ditambah dampak pandemi covid-19. Meski demikian, manajemen Mentari Group melihat perlahan-lahan bisnis sawit makin membaik, setidaknya tercermin dari harga CPO yang di awal tahun ini lebih kondusif dipicu sejumlah faktor domestik maupun dorongan harga CPO di pasar global.
Di pasar domestik, misalnya, pemerintah sedang intensif mendorong peningkatan konsumsi biodiesel yang hal itu diyakini berdampak pada membaiknya permintaan produk sawit di dalam negeri. "Kami di Mentari Group sangat optimistis prospek bisnis sawit di 2021 dan 2022 akan semakin cerah. Kami akan ekspansi dengan memperluas area penanaman, membuka pabrik sawit baru, dan mengembangkan bisnis logistik sebagai sektor pendukung," jelas Harry Poetranto, Direktur Utama Divisi Sawit Mentari Group, dalam keterangan resminya, Minggu (21/3).
Tren membaiknya harga CPO dunia sejatinya juga seiring dengan harga minyak nabati lain di pasar global. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) melaporkan indeks harga minyak nabati di Februari, misalnya, berada di rata-rata 147,4 poin. Indeks tersebut naik 8,6 poin (atau 6,2%) dari Januari dan menandai level tertinggi sejak April 2012. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi produksi CPO di Indonesia tahun ini setidaknya akan naik 3,5% (yoy) menjadi 49 juta ton dari realisasi tahun lalu yang hanya sebanyak 47,4 juta ton.
Mentari Group termasuk pemain baru yang tumbuh pesat di bisnis perkebunan kelapa sawit. Grup ini mulai menggarap bisnis sawit sejak 2014 dengan mendirikan pabrik pengolahan TBS pertama di Selensen, Riau. Sejak itu Mentari Group terus melakukan akuisisi kebun-kebun dan perbaikan produktivitasnya. Saat ini Mentari Group mengelola perkebunan sawit di Riau, Jambi, dan Kalimantan Tengah dengan luas tertanam (planted area) tak kurang dari 26,8 ribu hektare.
Selain itu perusahaan mengoperasikan tiga pabrik kelapa sawit (PKS) menengah masing-masing dengan kapasitas 60 ton TBS/jam. Tahun ini Mentari Group menargetkan produksi 144 ribu ton CPO. "Masih ada banyak ruang pengembangan usaha yang bisa dilakukan tahun ini. Contohnya ada salah satu kebun kita yang jarak ke pabrik pengolahan terlalu jauh. Kami berencana membangun pabrik baru di sana agar lebih efisien sekaligus untuk mencari tambahan pasokan (sourcing) buah sawit dari petani sawit sekitarnya," tutur Harry Poetranto.
Mentari Group awalnya bergerak di bidang trading komoditas seperti gula, molases, dan beberapa produk hasil pertanian yang kemudian ekspansi ke bisnis hulu sawit. Mentari Group pun mengelola bisnis transportasi dan logistik guna menopang bisnis perdagangan dan perkebunan sawit melalui dua anak usahanya yang lain. "Kami akan meningkatkan sinergi antarunit bisnis untuk memperkuat value chain dan segera menggandeng mitra investor yang punya visi sama untuk memperkuat pertumbuhan," ucap Harry.
Ke depan manajemen Mentari Group yakin prospek bisnis sawit akan semakin positif seiring peningkatan konsumsi biodiesel di dalam negeri sebagai imbas positif dari program B30 yang digalakkan pemerintah. Selain dorongan dari pasar domestik, permintaan pasar global juga cenderung membaik sehingga akan meningkatkan volume ekspor dan harga minyak sawit nasional.
Dua tahun terakhir penuh tantangan bagi Mentari Group, antara lain disebabkan harga komoditas sawit yang saat itu belum kondusif. Tak heran, saat itu ada salah satu anak usaha Mentari Group, yaitu PT Mentari Agung Jaya Usaha, yang mengalami kesulitan untuk melakukan pembayaran cicilan ke beberapa krediturnya hingga kemudian menjadi sengketa di pengadilan. Beruntungnya mitra-mitra tersebut kemudian bersedia berdamai dan setuju untuk mengakhiri perselisihan di pengadilan (homologasi) sebagaimana tertuang dalam keputusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang sudah disahkan pada 31 Maret 2020. Dengan demikian persoalan hukumnya sudah selesai. (RO/OL-14)
PENAIKAN harga eceran tertinggi (HET) Minyakita menjadi Rp15.700 akan memengaruhi harga pangan yang bahan baku menggunakan minyak goreng.
Fasilitas yang berada di Teluk Bayur, Kota Padang, Indonesia itu dibangun untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional yang terus meningkat.
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk periode Juli 2024 sebesar US$800,75 per MT.
PENGAMAT Pertanian, Syaiful Bahari, turut mengomentari rencana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita oleh pemerintah dalam waktu dekat.
Dengan aplikasi berbasis web bernama E-Tekpol yang punya sejumlah fitur baru serta dukungan penguatan dari sisi on-farm, PTPN IV Regional III memasang target produksi CPO sebesar 592.000 ton.
Sebuah video yang viral di media sosial pada hari Sabtu (27/4) menunjukkan tumpahan minyak mentah, terutama Crude Palm Oil (CPO), yang mengapung di Sungai Cempaga, Kalimantan Tengah.
Pemerintah bakal memperluas peran BPDPKS. Ke depan, lembaga itu tidak hanya mengurusi dana sawit saja, tetapi juga produk perkebunan lain seperti kelapa, kakao, dan karet.
Pengacara Angelina Jolie mengatakan sang aktris ingin mantan suaminya, Brad Pitt, mengakhiri perseteruan dengan menarik gugatan terkait penjualan separuh sahamnya di Château Miraval.
Kalimantan Selatan siap mengembangkan perkebunan kopi melalui program Pengembangan Kopi Diversifikasi Terintegrasi.
Warga Cikoneng yang merupakan pekerja perkebunan teh The Ciliwung mulai bertanam kopi di sela-sela tanaman teh sejak 2018.
MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki meyakini pembangunan pabrik minyak makan merah tidak bakal merugi.
Dengan dibentuknya badan kakao dan kelapa yang dicangkokan ke BPDPKS, Syaiful menilai hal tersebut akan mengganggu program strategis nasional kelapa sawit ke depannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved