Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Victoria Care Tbk (VICI) telah merampungkan pelaksanaan pencatatan umum perdana saham (IPO) di pasar modal Indonesia pada 17 Desember 2020. Saham emiten consumer goods itu telah naik 131% di level Rp312, dari pertama kali diperdagangkan pada level Rp135 per lembar saham.
Direktur Utama Victoria Care Billy Hartono Salim mengaku puas dengan kepercayaan investor terhadap VICI. Dari data, investor yang membeli saham mereka juga bervariasi dari berbagai jenis investor lembaga ataupun ritel.
“Prospek VICI sebagai perusahan di sektor consumer goods yang baru listing di Bursa Efek Indonesia menambah alternatif pilihan investor di sektor consumer goods,” kata Billy kepada Media Indonesia.
Dia mengatakan, dengan pertumbuhan pendapatan rata-rata di atas 30% per tahun dalam 3 tahun, perusahaan memiliki prospek ke depan yang bagus, ditambah dukungan inovasi produk dan jaringan pemasaran yang sudah cukup kuat.
Di masa pandemi seperti ini, kecepatan membaca peluang pasar dan menghadirkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat ialah salah satu kunci keberhasilan perseroan untuk tetap bisa tumbuh dua digit sampai dengan akhir 2020.
“Dengan kami menjual produk hand sanitizer, disinfektan yang memang sangat dibutuhkan di saat pandemi, menjadi hal yang sangat konkret untuk selalu membaca kebutuhan pasar,” kata Billy.
Perusahaan juga sudah melakukan ekspor produk, masuk ke kanal e-commerce di beberapa platform, ke salon profesional dengan produk perawatan dan pewarna rambut, juga membuka konter di berbagai pusat perbelanjaan.
“Meningkatnya kesadaran akan kebersihan dan perawatan tubuh selama pandemi menjadi kebiasaan baru yang memberikan efek positif bagi pertumbuhan usaha,” kata Billy.
Target konsumen penjualan produk perusahaan ialah mayoritas masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Secara demografi, penduduk Indonesia terbesar ada di level tersebut. Karena itu, produk perseroan memiliki pasar di dalam negeri yang begitu besar dan terus bertambah. (Try/E-3)
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
Setelah IPO, perusahaan menargetkan di 2024 penjualan dapat meningkat hingga 20%. Pada jangka panjang lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan pendapatan per bulan sebesar Rp100 miliar.
Dalam rencana IPO, perseroan membuka harga penawaran awal (bookbuilding) Rp100-Rp105 per saham dengan maksimal 680 juta lembar
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
PT Benteng Api Technic atau BAT Refractories berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di BEI dengan melepas 620 juta saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved