Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jurus Kementan Menjaga Ketahanan Pangan

Insi Nantika Jelita
20/10/2020 03:05
Jurus Kementan Menjaga Ketahanan Pangan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).(MI/Rendy Ferdiansyah)

MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan tantangan berat yang dihadapi sektor pertanian di tengah pandemi covid-19 saat ini ialah menjaga ketersediaan pangan. Indonesia harus bisa menjaga ketahanan pangan lantaran resesi ekonomi yang ditimbulkan pandemi tersebut membuat jutaan warga dunia kelaparan.

Mentan SYL mengatakan, untuk menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat di tengah pandemi ini, Kementan telah mengembangkan seperangkat kebijakan yang disebut dengan 4 Cara Bertindak.

“Pertama, meningkatkan kapasitas produksi melalui percepatan tanam padi, konversi lahan suboptimal menjadi lahan pertanian, dan perluasan area kawasan budi daya baru untuk komoditas strategis,” kata Mentan, beberapa waktu lalu.

Kedua, melakukan diversifikasi pangan lokal melalui pengembangan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal dan pemanfaatan pekarangan dan lahan marginal.

Ketiga, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik melalui pengembangan cadangan pangan di tingkat provinsi dan masyarakat dan meningkatkan sistem logistik pangan nasional untuk stabilisasi pasokan dan harga.

Keempat, pengembangan pertanian modern melalui promosi mekanisasi pertanian, smart farming, pemanfaatan screen house, food estate dan korporasi petani.

Mentan menambahkan, Indonesia juga terus mendorong pemanfaatan teknologi digital dan inovasi sebagai komponen penting dalam mewujudkan sistem pangan berkelanjutan, inklusif, dan tangguh, di tengah guncangan akibat pandemi covid-19.

Salah satu program yang bakal menjadi andalan Kementan untuk menjaga ketahanan pangan tersebut ialah program lumbung pangan atau food estate. Program itu mengembangkan lahan rawa menjadi lahan produktif. Lokasinya berada di Belanti Siam, Pandih Batu, dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Kementan menyebutkan, selain padi rawa, produk food estate mencakup hortikultura, peternakan, dan perikanan. Dengan memiliki luas potensial 164,6 ribu hektare, food estate mengembangkan pendekatan pertanian dari hulu hingga hilir.

“Food estate akan menjadi sentra ekonomi baru bagi Kalteng, bahkan Indonesia. Aktivitas pertanian dilakukan komprehensif dengan basis korporasi. Intinya, food estate akan terus mendongkrak perekonomian masyarakat selain lumbung pangan nasional,” terang SYL.

Produktivitas lahan pertanian padi pada area food estate yang dikembangkan pemerintah di Kalimantan Tengah diperkirakan mencapai 6 ton gabah kering panen (GKP) per hektare. (Ins/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya