Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
IKATAN Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (Ikatsi) mendesak pemerintah untuk membantu penyelamatan dan revitalisasi industri tekstil dalam negeri.
"Industri tekstik Indonesia saat ini sangat mendesak karena mengalami kemunduran yang disebabkan oleh banyak hal. Antara lain mesin-mesin yang sudah tua, konsumsi listrik yang lebih banyak, kecepatan produksi yang lamban dan memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak," kata Ketua Umum Ikatsi, Suharno Rusdi di Yogyakarta, Senin (31/12/2019).
Menurut dia, keterpurukan industri tekstil ini diperparah lagi dengan impor tekstil yang terus membesar.
"Memang benar, tidak hanya di sektor migas saja, di tekstil juga ada pihak-pihak yang menikmati impor mengabaikan industri," lanjutnya.
Bahkan ada pejabat yang kemudian menyebut industri tekstil adalah industri yang menjelang mati atau sunset industry. Suharno membantah jika saat ini termasuk sunset industry.
"Vietnam dan Bangladesh menunjukkan bahwa industri tekstil masih sangat prospektif," terang Suharno Rusdi.
Ia mengemukakan, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk berkembang baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
"Restrukturisasi industri karena kita melihat kapasitas industri nasional sebesar 3,1 juta ton. Namun yang jalan cuma sekitar satu juta ton," katanya.
Mesin-mesin yang ada saat ini memiliki cost per unit yang tinggi. Karena itu, lanjutnya, jika kemudian memanfaatkan mesin-mesin yang berteknologi tinggi cost per unit akan menurun dan produksi ditingkatkan.
Mesin-mesin industri tekstil nasional harus dibuat lebih efisien, ramah lingkungan dan menurunkan konsumsi listrik.
"Sudah ada teknologi pewarnaan yang ramah lingkungan," terangnya.
Ia menambahkan saat ini rata-rata pertumbuhan kinerja industri tekstil dan produk tekstil nasional selama 10 tahun terakhir tercatat kenaikan ekspor tiga persen. Namun dari segi impor juga mengalami kenaikan 10,4 persen. Sedangkan neraca perdagangan terus tergerus dari USD6,08 miliar menjadi USD3,2 miliar.
Lebih lanjut, Suharno Rusdi mengatakan, selain revitalisasi, industri tekstil juga memerlukan proteksi di antaranya adalah penghentian impor tekstil. Menurut dia, dampak perang dagang Tiongkok-Amerika Serikat menyebabkan Indonesia kebanjiran tekstil asal Tiongkok.
baca juga: Kinerja Polres Malang Semakin Membaik
"Jika impor tekstil bisa diatasi dan industri tekstil direvitalisasi maka industri tekstil dalam negeri akan maju dan bisa bersaing dengan negara-negara lain," sarannya.
Kebijakan revitalisasi industri tekstil dan produk tekstil nasional jelasnya, akan mampu menyerap tenaga kerja sekitar 1 juta orang dan meningkatkan nilai ekspor, yang pada akhirnya akan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. (OL-3)
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Kemenperin mengungkapkan bahwa indeks kepercayaan industri (IKI) pada Juli 2024 berada di angka 52,4. Hal tersebut menandakan IKI pada Juli 2024 ini melambat sebesar 0,10 poin
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
INDONESIA memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW). Namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan.
MENTERI Investasi Bahlil Lahadalia mengakui terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri tekstil. Hal itu dipicu karena adanya relokasi usaha dari Jawa Barat ke daerah lain
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan agar pintu utama pelabuhan barang impor bergeser ke kawasan timur Indonesia.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah menyetujui dua langkah cepat untuk mengatasi peredaran barang impor ilegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved