Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Indramayu Siap Jadi Kawasan Industri

Andhika Prasetyo
08/7/2019 16:30
Indramayu Siap Jadi Kawasan Industri
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto(Antara Foto/Nova Wahyudi)

MENTERI Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut baik rencana pembangunan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) di Indramayu, Jawa Barat. Jika rencana tersebut terealisasi, ia optimistis investasi akan masuk secara besar-besaran.

Airlangga menilai Pemerintah Kabupaten Indramayu sudah sangat serius menyiapkan kawasan industri, seperti pengadaan lahan dan regulasi untuk perubahan tata ruang wilayah.

"Ini adalah langkah strategis karena akan berdampak bagi perekonomian nasional seperti penyerapan tenaga kerja dan penerimaan devisa," ujar Airlangga melalui keterangan resmi, Senin (8/7).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035, Indramayu memang masuk ke kategori Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) di Jawa Barat.

Tujuannya untuk percepatan penyebaran dan pemerataan industri serta mengurangi ketimpangan pertumbuhan ekonomi dan penyebaran lapangan pekerjaan di provinsi tersebut.

Baca juga: Indramayu akan Tetap Jadi Lumbung Padi Nasional

Bupati Indramayu Supendi mengatakan masuknya Indramayu ke dalam WPPI telah direspon dengan mengubah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk kawasan industri.

"Pada 2016, Kemenperin memfasilitasi penyusunan studi kelaikan pembangunan industri di Indramayu yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan master plan kawasan industri," kata Supendi.

Setidaknya, sudah terdapat 20.000 hektare (ha) lahan di 10 kecamatan Indramayu yang telah disiapkan pemkab setempat.

Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Ignatius Warsito mengatakan daerah-daerah di Jawa Barat sangat berpotensi tumbuh besar sebagai kawasan industri karena telah dan akan memiliki banyak infrastruktur pendukung.

"Keberadaan Pelabuhan Patimban, akses tol Cipali serta keberadaan Bandara Kertajati akan menjadi daya tarik para investor mengembangkan kawasan industri di sekitar wilayah tersebut," tutur Warsito.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya