Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Waktu makan adalah sesuatu yang ditakuti banyak orang tua karena kesulitan untuk membuat anak makan. Bahkan, tidak jarang waktu makan ibarat medan perang.
Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa bertentangan dengan kepercayaan umum, sebenarnya hanya 16 persen anak-anak yang harus digolongkan sebagai pemakan yang 'rewel'.
Para peneliti dari Aston University mensurvei hampir 1.000 orang tua di Inggris tentang gaya makan anak-anak mereka.
Temuan mereka menunjukkan bahwa semua anak muda termasuk dalam salah satu dari empat kategori makanan.
Sementara 16 persen digolongkan sebagai 'rewel', 84 persen lainnya adalah 'keranjingan', 'bahagia', atau 'tipikal', kata mereka.
Dalam penelitian ini, tim berangkat untuk menyelidiki pola perilaku makan pada anak-anak sekolah dasar, dan bagaimana kaitannya dengan praktik makan.
Para peneliti menyurvei 995 orang tua dan pengasuh anak-anak berusia tiga hingga lima tahun di Inggris dan Wales tentang kebiasaan makan anak-anak mereka dalam delapan perilaku.
Itu mencakup respons terhadap makanan, makan berlebihan secara emosional, kenikmatan makanan, keinginan untuk minum, respons terhadap rasa kenyang, kelambatan dalam makan, mengurangi makan sebagai respons emosional, dan kerewelan terhadap makanan
Hasilnya kemudian disusun, dan kemudian mengungkapkan empat kategori pemakan yang berbeda.
Empat puluh empat persen anak-anak memiliki tingkat perilaku 'rata-rata' dalam delapan perilaku, dan harus digolongkan sebagai pemakan 'tipikal', menurut para peneliti.
Sementara itu, 16 persen digolongkan sebagai pemakan yang ‘rewel.
Delapan belas persennya adalah orang yang 'bahagia' dalam makan, yaitu mereka yang memiliki tingkat kenikmatan makanan yang tinggi, namun memiliki tingkat kelambatan makan yang rendah, kerewelan makanan, makan berlebihan secara emosional, dan kurang makan secara emosional.
Terakhir, 22 persen digolongkan sebagai orang yang 'gila' makan, yaitu mereka yang memiliki kenikmatan lebih tinggi terhadap makanan, kecepatan makan lebih cepat, dan kepekaan yang lebih lemah terhadap isyarat internal 'kenyang'.
Para peneliti mengatakan bahwa anak-anak dalam kelompok ini memiliki risiko paling tinggi untuk makan berlebihan dan selanjutnya mengalami penambahan berat badan.
Tim berharap temuan ini dapat digunakan untuk menyusun strategi yang lebih personal guna meningkatkan pola makan sehat pada anak-anak.
Dr Abigail Pickard, penulis utama studi tersebut, mengatakan: 'Orang tua dapat menggunakan penelitian ini untuk membantu mereka memahami jenis pola makan yang dilakukan anak mereka.
'Kemudian berdasarkan profil makan anak, orang tua dapat menyesuaikan strategi pemberian makan mereka dengan anak tersebut.
“Misalnya, anak-anak dengan profil pola makan yang rajin mungkin mendapat manfaat lebih dari pembatasan makanan secara terselubung, seperti tidak menyediakan camilan dalam rumah atau tidak memajang makanan, untuk mengurangi godaan untuk makan makanan saat tidak ada rasa lapar.
“Sedangkan, jika seorang anak menunjukkan perilaku makan yang rewel, akan lebih bermanfaat bagi anak tersebut untuk menampilkan pilihan makanan yang seimbang dan bervariasi untuk mendorong mencoba makanan tanpa tekanan untuk makan.' (Daily Mail/M-2)
Salah satu cara menjaga kesehatan saluran cerna si kecil ialah dengan menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat di dalam usus.
PEMERINTAH diminta getol mengedukasi masyarakat perihal pola makanan sehat bagi anak untuk menghindari diabetes, obesitas, dan gagal ginjal pada anak yang semakin meningkat angkanya.
Rasa nyeri pada perut bukan satu-satunya indikasi anak mengidap usus buntu. Ada gejala lain yang wajib orang tua ketahui agar cepat tertangani.
Masalah kesehatan seperti diabetes anak menjadi semakin umum, dan penting bagi kita sebagai orangtua untuk memahami batas aman konsumsi gula untuk anak-anak kita.
SAAT ini tak sedikit masyarakat yang masih merasa ragu untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin polio. Salah satunya karena masih maraknya mitos-mitos seputar vaksin polio untuk anak.
Ada berbagai penyebab sakit perut pada anak, mulai dari gangguan pencernaan hingga stres atau pola makan yang tidak sehat. Ini cara mengatasinya dengan pengobatan alami.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Mengonsumsi pepaya sangat baik untuk kesehatan, namun hindari mengonsumsi makanan ini bersamaan dengan pepaya.
PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) seharusnya didudukkan dalam porsi yang benar dan tepat. Masalah kesehatan anak Indonesia tidak hanya soal gizi tetapi juga penyakit tidak menular (PTM).
Istilah picky eater (memilih-milih makanan) adalah kondisi ketika anak hanya memakan makanan yang monoton sehingga dikhawatirkan mengalami kekurangan zat gizi tertentu bila berlanjut.
Mungkin anak suka menu nasi dan telur setiap hari tanpa buah atau sayur. Dari segi zat karbohidrat dan protein mungkin sudah terpenuhi, namun vitamin dan mineral bisa kurang.
KH Luthfi Bashori menjelaskan bahwa jarang sekali ada di kalangan umat Islam dewasa ini yang menjaga istikamah berwudu setiap kali akan makan dan sesudahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved