Goethe-Institut Ajak Seniman Indonesia Residensi di Jerman

GOETHE Institut mengajak para seniman dari Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk residensi selama 2 bulan pada November 2023–Januari 2024 di Jerman. Program residensi yang dinamai Reflekt itu mengajak para seniman, kurator, dan praktisi seni di bidang seni visual dan pertunjukan untuk memperluas riset masing-masing, mengembangkan konsep/prototipe atau membuat karya seni bersama dengan organisasi tuan rumah dan komunitas setempat.

Program ini diselenggarakan oleh Goethe-Institut Indonesia, Malaysia, Filipina bersama SAVVY Contemporary, TanzFaktur dan Leipzig International Art Programme. Batas waktu penerimaan aplikasi adalah 31 Juli 2023 di www.bit.ly/opencallREFLEKT.

“Idealnya, setelah merampungkan residensi, para peserta melanjutkan karya mereka dan mempresentasikannya di kota asal masing-masing, dengan Goethe-Institut setempat bertindak sebagai tuan rumah,” bunyi pernyataan Goethe-Institut, Selasa (4/7).

“Kami menerima aplikasi dari seniman, pemikir, peneliti, atau profesional kreatif yang telah membina karier dan memiliki pengalaman yang relevan dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina”.

Terkait akomodasi seperti biaya tiket pesawat ke Jerman (tiket pergi-pulang kelas ekonomi), visa dan biaya perjalanan untuk pengurusan visa, asuransi perjalanan, serta akomodasi selama residensi akan ditanggung oleh Goethe-Institut. Seniman akan menerima biaya sekaligus uang saku harian sebesar €2 ribu (Rp32,6 jutaan) selama masa residensi dan subsidi untuk produksi/penelitian.(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Siti Retno Wulandari