Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Saat ingin berlibur ke luar negeri, persiapan yang biasanya dilakukan kebanyakan orang adalah seperti menyiapkan rencana perjalanan, baju, memesan tempat menginap dan lain-lain. Padahal, ada satu persiapan penting yang juga tidak boleh dilewatkan sebelum berlibur ke luar negeri, yaitu vaksinasi.
Vaksinasi bisa memberi perlindungan kesehatan dari berbagai penyakit potensial, yang mungkin saja bisa ditemukan di negara yang ingin dikunjungi. Jadi, selain mempersiapkan liburan itu sendiri, jangan lupa untuk mempersiapkan kesehatan saat ingin berlibur atau bepergian ke luar negeri.
"Di beberapa negara masyarakat diminta memiliki sertifikat vaksinasi tertentu sebagai persyaratan masuk ke negara tersebut. Jadi, pastikan untuk memeriksa pemeriksaan persyaratan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan internasional,” kata Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Sukamto Koesnoe, Rabu, (24/5).
Baca juga: Calon Ibu Disarankan Suntik Vaksin Tetanus untuk Lindungi Bayi Saat Lahir
Berikut ini jenis-jenis vaksin yang perlu didapatkan sebelum berwisata ke luar negeri.
1. Vaksin Yellow Fever
Bila ingin berlibur ke daerah tertentu di Afrika, Eropa, atau Amerika Selatan, vaksin yellow fever ini wajib didapatkan. Bahkan, vaksin ini diwajibkan oleh World Health Organization (WHO) pada orang-orang yang ingin memasuki daerah tersebut. Setelah divaksin, kamu akan mendapatkan sertifikasi vaksinasi internasional untuk yellow fever yang berlaku selama 10 tahun.
2. Vaksin Meningokokus
Vaksin ini bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit meningitis. Vaksin ini salah satunya diwajibkan bagi kamu yang akan bepergian ke Arab Saudi, seperti saat umrah atau haji. Vaksin meningitis sangat penting dilakukan karena penyakit ini sangat mengancam nyawa.
Baca juga: Ini Daftar Vaksin yang Perlu Diberikan kepada Anak Anda
Di beberapa negara, seperti di India, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Cina, dan Vietnam, bisa ditemukan virus Japanese encephalitis, yaitu virus yang menyebabkan ensefalitis atau radang otak. Karena itu, orang-orang yang akan tinggal di daerah tersebut selama minimal satu bulan, wisatawan yang berkunjung kurang dari satu bulan, melakukan kunjungan kedua, ataupun yang akan melakukan aktivitas outdoor yang ekstensif, wajib mendapatkan vaksin Japanese encephalitis.
4. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan salah satu vaksin yang umum diberikan pada wisatawan. Vaksin ini diberikan terutama bagi mereka yang akan berwisata ke negara berkembang dengan sanitasi dan kebersihan makanan yang kurang baik dan merupakan daerah endemis hepatitis A. Vaksin ini bisa diperoleh dua minggu sebelum berangkat, sebanyak satu kali suntik untuk perlindungan selama satu tahun. Setelah satu tahun, vaksin booster bisa diberikan untuk memberikan perlindungan selama minimal 20 tahun.
5. Hepatitis B
Vaksin ini direkomendasikan untuk orang dewasa yang akan berwisata ke daerah endemis hepatitis B, bekerja di fasilitas kesehatan, dan mereka yang melakukan kontak seksual atau kontak lewat darah dengan masyarakat di beberapa negara, seperti Afrika, Amerika Selatan, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.
6. Influenza
Virus influenza sangat mudah menyebar lewat udara. Nah, dengan melakukan vaksinasi influenza, kamu akan terlindung dari serangan virus yang bisa mengganggu liburanmu.
7. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit yang umum terjadi di negara berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bisa ditemukan pada makanan atau minuman yang kotor. Ada sekitar 5700 orang yang terserang demam tifoid setiap tahunnya setelah mengunjungi negara Asia, Amerika Selatan dan Afrika. Karena itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan vaksin tifus setidaknya satu sampai dua minggu sebelum melakukan perjalan ke negara tersebut.
(Z-9)
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
Para profesor kesehatan masyarakat Israel menyatakan gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk melindungi bayi di Gaza dan Israel dari epidemi polio.
Kombinasi vaksinasi pada usia muda dan deteksi dini rutin pada wanita yang sudah berhubungan seks akan mampu menurunkan kejadian kanker serviks.
Vaksin polio tidak memiliki laporan KIPI atau kejadian setelah imunisasi serius.
Kemenkes RI menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis Bagi Jamaah Haji dan Umrah.
Baru 144 Pemda yang telah mengeluarkan Instruksi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serta Surat Keputusan (SK) untuk Tim/Satgas/Pokja PIN Polio.
BANYAK kasus polio yang gejalanya sangat ringan. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali, sehingga seseorang tidak sadar bahwa dirinya berisiko menularkan virus tersebut ke orang lain.
Meningitis atau radang selaput otak pada anak dapat menimbulkan disabilitas, bahkan kematian. Bagaimana langkah pencegahannya?
Penyakit ini sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal.
ISPA terkadang datang usai jemaah mengabaikan gejala yang dirasakan dan tidak melakukan tindakan preventif.
Pengecekan kesehatan jemaah haji bertujuan untuk mengetahui kesiapan mereka secara fisik maupun mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved