Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STRES yang terus menerus dapat memperburuk penglihatan Anda dari waktu ke waktu, demikian temuan dari studi terbaru. Penelitian menemukan bahwa stres berulang menyebabkan sel-sel di mata menua sehingga menyebabkan sel-sel mati lebih cepat.
Penuaan massal dan kematian sel ganglion retina di mata merupakan faktor risiko utama glaukoma. Glaukoma ialah jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan terjadinya kerusakan saraf mata dan dapat menyebabkan kebutaan.
Stres akan menyebabkan peningkatan tekanan intraokular di mata, memaksa jaringan retina untuk mengalami perubahan epigenetik dan transkripsi yang mirip dengan penuaan alami. Pada jaringan retina muda, penulis penelitian mengungkapkan bahwa stres berulang memaksa jaringan mata untuk mempercepat proses penuaannya. Temuan dari studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Aging Cell ini dapat membuka jalan baru untuk menargetkan dan mempertahankan fungsi sel pada orang dengan glaukoma.
“Pekerjaan kami menekankan pentingnya diagnosis dini dan pencegahan serta manajemen spesifik penyakit terkait usia, termasuk glaukoma,” kata penulis studi Dorota Skowronska-Krawczyk, asisten profesor Fisiologi & Biofisika dan Oftalmologi, Faculty of Center for Translational Vision Research di University of California, Irvine School of Medicine, AS, seperti dilansir dari situs Study Finds, Sabtu (31/12).
“Perubahan epigenetik yang kami amati menunjukkan bahwa perubahan pada tingkat kromatin diperoleh secara akumulatif, mengikuti beberapa kejadian stres. Ini memberi kita peluang untuk pencegahan kehilangan penglihatan, jika dan ketika penyakit ini dikenali sejak dini," lanjutnya.
Ketika tim menyelidiki bagian kepala dari saraf optik hewan yang dirawat dengan peningkatan tekanan ringan, mereka mencatat bahwa pada kepala saraf optik hewan muda, tidak ada tanda-tanda hilangnya akson--serabut saraf yang sangat tipis yang membawa impuls saraf dari neuron (sel saraf) ke neuron lain. Namun, pada saraf optik hewan tua, kehilangan akson sektoral yang signifikan diamati mirip dengan fenotip yang biasa diamati pada pasien glaukoma.
Tekanan intraokular (TIO) ialah tekanan di dalam bola mata yang terbentuk sebagai akibat dari produksi dan sirkulasi cairan bola mata secara terus menerus. Fluktuasi jangka panjang terhadap tekanan intraokular dianggap sebagai prediktor kuat untuk perkembangan glaukoma.
Tim mengungkapkan bahwa itu bukan hanya fluktuasi tetapi dampak dari fluktuasi berulang dan ringan yang mempercepat penuaan jaringan retina. “Pekerjaan kami menunjukkan bahwa peningkatan hidrostatik (tekanan intraokular) yang moderat pun menyebabkan hilangnya sel ganglion retina dan cacat visual ketika dilakukan pada hewan tua,” jelas Skowronska-Krawczyk. (M-1)
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Mata adalah organ yang sangat sensitif terhadap cahaya. Saat kita melihat matahari atau terpapar cahaya yang sangat terang, sering kali mata kita akan berair.
Tanpa deteksi dini dan perawatan medis, penyakit glaukoma ini akan mengakibatkan kebutaan permanen.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Masyarakat harus menyadari perubahan yang terjadi pada penglihatan seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh.
KOMITE Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dr Agus Dwi Susanto menjelaskan terdapat 3 dampak dari buruknya kualitas udara di suatu kota
Pasien yang terkena glaukoma akut memiliki waktu 2x24 jam untuk menurunkan tekanan bola mata guna mencegah kelainan penglihatan permanen.
Glaukoma merupakan kondisi neuropati optik progresif, biasa disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan di dalam bola mata yang dapat merusak saraf optik.
"Orang berisiko glaukoma sudut terbuka minum kopi dua cangkir sehari itu risiko glaukoma jadi semakin besar karena peningkatan tekanan bola mata semakin besar."
Biasanya gangguan lapang pandangnya antara mata kanan dan kiri tidak bersamaan atau dengan kata lain cenderung lebih berat pada salah satu mata terlebih dulu.
Bersifat kronis, glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang berdampak sangat besar terhadap kualitas hidup penyandangnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved