Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Munculnya berbagai patogen (penyakit) yang dipicu perubahan iklim, bukan isapan jempol belaka. Menurut penelitian yang diterbitkan Rabu (19/10), iklim yang memanas dapat membawa virus di kutub utara ke lingkungan di sekitarnya dan mendapatkan inang baru. Hal ini meningkatkan risiko "limpahan virus".
Untuk diketahui, virus membutuhkan inang seperti manusia, hewan, tumbuhan, atau jamur untuk bereplikasi dan menyebar. Kadang-kadang mereka dapat melompat ke inang yang baru yang tidak memiliki kekebalan, seperti yang terjadi selama pandemi Covid-19. Para ilmuwan di Kanada itu ingin menyelidiki bagaimana perubahan iklim dapat memengaruhi risiko limpahan virus dengan memeriksa sampel dari kutub utara, terutama di Danau Hazen. "Ini adalah danau terbesar di dunia yang seluruhnya berada di ulingkar kutub utara, dan benar-benar tidak seperti tempat lain yang pernah saya kunjungi", kata peneliti Graham Colby, yang sekarang menjadi mahasiswa kedokteran di Universitas Toronto, kepada AFP.
Tim peneliti mengambil sampel tanah yang menjadi dasar sungai untuk air gletser yang meleleh di musim panas, serta dasar danau itu sendiri, yang membutuhkan pembersihan salju dan pengeboran es sepanjang dua meter, termasuk pada Mei ketika penelitian dilakukan. Mereka menggunakan tali dan mobil salju untuk mengangkat sedimen danau melalui hampir 300 meter (980 kaki) air. Sampel kemudian diurutkan untuk DNA dan RNA, serta cetak biru genetik "Ini memungkinkan kami untuk mengetahui virus apa yang ada di lingkungan tertentu, dan inang potensial apa yang juga ada," kata Stephane Aris-Brosou, seorang profesor di departemen biologi Universitas Ottawa, yang memimpin penelitian tersebut.
Tetapi untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan mereka melompati inang, tim perlu memeriksa ekuivalen dari masing-masing virus dan silsilah keluarga inang. "Pada dasarnya apa yang kami coba lakukan adalah mengukur seberapa mirip pohon-pohon ini," kata Audree Lemieux, penulis pertama penelitian tersebut. Silsilah serupa menunjukkan virus telah berevolusi bersama dengan inangnya. Jika virus telah melompati sekali ke satu inang, kemungkinan besar akan terjadi lagi. 'Sangat tidak terduga' Analisis menemukan perbedaan mencolok antara virus dan inang di dasar danau, yang berkorelasi langsung dengan risiko limpahan," kata Aris-Brosou.
Perbedaannya tidak terlalu mencolok di dasar sungai, yang menurut teori para peneliti adalah karena air mengikis lapisan tanah atas, menghilangkan organisme dan membatasi interaksi antara virus dan inang baru yang potensial. Mereka malah hanyut ke danau, yang telah mengalami "perubahan dramatis" dalam beberapa tahun terakhir, kata studi tersebut. enyebabnya karena peningkatan air dari gletser yang mencair menyimpan lebih banyak sedimen. "Itu akan menyatukan inang dan virus yang biasanya tidak saling bertemu," kata Lemieux.
Para penulis penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, memperingatkan bahwa mereka tidak memperkirakan limpahan yang sebenarnya atau pandemi. "Kemungkinan peristiwa dramatis tetap sangat rendah," kata Lemieux. Mereka juga diperlukan banyak penelitian untuk mengklarifikasi seberapa besar perbedaan antara virus dan inang yang dibutuhkan untuk menciptakan risiko limpahan yang serius. Namun, mereka berpendapat, cuaca yang memanas dapat meningkatkan risiko lebih lanjut jika calon inang baru pindah ke daerah yang sebelumnya tidak ramah. "Bisa apa saja, mulai dari kutu, nyamuk, hewan tertentu, hingga bakteri dan virus itu sendiri," kata Lemieux.
"Ini benar-benar tidak dapat diprediksi ... dan efek limpahan itu sendiri sangat tidak dapat diprediksi, dapat berkisar dari yang jinak hingga pandemi yang ganas." Tim menginginkan lebih banyak pekerjaan penelitian dan pengawasan di wilayah tersebut untuk memahami risikonya. "Jelas kami telah melihat dalam dua tahun terakhir apa efek dari melimpahnya virus ini," kata Lemieux. (M-3)
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
Krisis iklim yang disebabkan pemanasan global telah menyebabkan panjang hari di Bumi semakin bertambah, menurut analisis terbaru.
DATA dari layanan iklim Eropa Copernicus menyebut bahwa suhu global berada dalam rekor tertinggi pada Juni selama 13 bulan berturut-turut.
Tanpa pengamatan yang tepat, informasi yang disajikan bisa menyesatkan, yang pada akhirnya berdampak pada kebijakan dan keputusan yang tidak akurat.
Menurut Prof Emil Salim, memanfaatan energi bersih berbasis sumber daya alam setempat sangat penting.
Alasan Gereja Protestan HKBP menolak terlibat berdasarkan isi Konfesi HKBP tahun 1996.
Pemberian vaksin HPV untuk laki-laki tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan pria, tetapi juga berpotensi melindungi pasangan wanita dari risiko kanker serviks.
Para profesor kesehatan masyarakat Israel menyatakan gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk melindungi bayi di Gaza dan Israel dari epidemi polio.
DIREKTUR Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine menjelaskan menciptakan kekebalan kelompok bebas polio
DALAM upaya mewujudkan eradikasi polio, pemerintah kembali melakukan imunisasi polio tahap kedua yang dilakukan pada 23 Juli 2024 di 27 provinsi.
Penelitian terbaru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyebutkan botol tertutup berisi tinta tato mengandung jutaan bakteri berbahaya.
Melindungi perangkat Android Anda dari ancaman keamanan seperti malware, virus, dan pencurian data adalah hal yang sangat penting. Berikut adalah 10 aplikasi keamanan terbaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved