Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Saat ini, musik lebih mudah diakses daripada periode sebelum-sebelumnya lantaran semakin banyak diproduksi dan didistribusikan. Namun, menurut MIDiA Research, pada saat sama, ledakan konsumen industri musik dengan cepat menyebabkan kehancuran bagi si pembuat musiknya.
Dalam laporan baru firma konsultasi MIDiA Research bertajuk Musik dan Gim: Cara baru untuk bermain, seperti dilansir Forbes, disebutkan platform gim bisa menjadi salah satu peluang terbaik untuk musisi dalam memonetisasi basis fan/penggemar mereka.
Laporan yang juga menjadi bagian kemitraan dengan platform gim Twitch itu mengungkapkan, saat perusahaan dan pembuat musik mencari cara baru untuk mendistribusikan musik dan terhubung dengan audiens, terutama melalui live streaming, mereka juga harus memikirkan kembali untuk membangun dan cara dalam memonetisasi fan.
Musisi yang berpikiran maju, menemukan peluang yang semakin besar untuk memanfaatkan ceruk ekonomi dari penggemar gim dan lebih terhubung dengan audiens, memonetisasi pekerjaan, dan mengembangkan karier mereka.
Managing Director MIDiA Research, Mark Mulligan, penulis laporan tersebut mengatakan, para kreator dapat mencapai hal tersebut dengan memperluas dan menata ulang cara yang mereka pakai saat ini dengan berpartisipasi dalam gim, yang sebagian besar berfokus pada pemasaran dan promosi untuk mendorong streaming pada layanan musik digital dan penjualan tiket.
“Bagi banyak orang, live streaming dimulai sebagai solusi untuk menciptakan pengalaman langsung antara musisi dan penggemar di tengah pandemi. Namun, popularitas yang meningkat serta peluang yang semakin besar menuntut industri musik mengambil ruang dari industri gim, dan perlu memahami keintiman digital adalah kunci untuk membuka kotak dalam upaya memonetisasi fandom,” kata Mulligan, dikutip dari Forbes, Senin, (19/4).
Ia menambahkan, manfaatnya bisa berlipat ganda ketika si musisi melibatkan penggemar musik yang juga gamer.
Pertunjukan live streaming saat ini dimonetisasi melalui penjualan tiket, kontribusi penggemar dan barang dagangan virtual dan nyata serta pendapatan sponsor dan iklan, mengurangi ketergantungan pemasukan secara tradisional pada tur, agen, dan kesepakatan rekaman yang mencakup penyerahan hak atas lagu.
Dalam laporannya Mulligan menemukan pada tahun 2020 pengeluaran di industri gim bernilai US$97 miliar (Rp1,4 triliun lebih) dan pendapatan gim hampir empat kali lipat dari ukuran total industri musik global. Tren ini diperkirakan meningkat dengan peluang monetisasi dalam gim yang besar.
Sementra itu analis senior dan manajer Produk MIDiA Research Karol Severin yang juga ikut menulis dalam laporan mengatakan penggemar gim dan gamer adalah kelompok partisipasinya tinggi dan rela menghabiskan lebih banyak waktu dan uang bila dibandingkan dengan rata-rata konsumen di semua format hiburan.
Mereka sebenarnya menghabiskan lebih banyak waktu untuk mendengarkan musik daripada segmen pelanggan musik itu sendiri, tambahnya, yang menggambarkan sifat cross-entertainment yang kuat dari para gamer dan konsumen.
“Musisi dan perusahaan musik seharusnya tidak lagi menganggap gamer sebagai ceruk atau hanya segmen yang terkait secara tangensial. Gim sekarang menjadi fenomena budaya arus utama dan secara harfiah setiap genre musik dapat menemukan tempat yang tepat dalam lingkungan yang berpusat pada gim, yang tidak selalu harus berupa permainan, jika mereka mengidentifikasi mitra yang tepat dan cara untuk mengeksekusinya.”
Meskipun musisi dan penggemar kini juga sudah terhubung dengan berbagai cara, Severin menunjukkan dinamika sering kali terjadi sepihak, hanya dari musisi ke penggemar terkait produk jadi. Seiring tren konsumen tumbuh ke arah ekspresi, kreasi bersama, dan partisipasi, platform yang berpusat pada gamer memungkinkan musisi untuk terlibat dengan cara yang lebih autentik dan kolaboratif, sehingga memicu fandom dan sentimen positif yang bertahan lama. (M-4)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa transformasi digital khususnya di bidang ekonomi dan keuangan adalah hal yang sangat krusial.
Berbagai kajian menyimpulkan peran industri kreatif cukup vital sebagai sumber pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan efeknya pada perekonomian negara.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 ditargetkan tembus 110 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun
DIREKTUR PT Taman Resor Internet, Peters Vincen, menargetkan investasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau, dapat mencapai Rp40 triliun.
DTI-CX 2024, konferensi dan pameran transformasi digital terbesar di Indonesia, resmi dibuka hari ini. Acara ini digelar di JCC selama dua hari sejak 31 Juli hingga 1 Agustus 2024
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, ungkap tren dunia kerja saat ini cenderung menuju hubungan kerja yang lebih fleksibel, seiring pertumbuhan tenaga kerja muda yang lebih menguasai teknologi.
Digitalisasi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mendesak untuk segera dilakukan agar menjawab tantangan produksi yang maksimal namun tetap efisien.
Yang menjadi target dari inovasi VCDLN adalah yang sudah memiliki kerangka kerja berbasis artificial intelligence (AI).
Disparekraf DKI Jakarta diminta meningkatkan kualitas pekerja di sektor wisata sesuai standar internasional. Hal ini terkait Jakarta yang bakal menyandang status Kota Global.
Momentum Hari Anak Nasional juga diharapkan dapat melahirkan aksi-aksi nyata yang berkelanjutan dalam melindungi anak di dunia digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved