Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Satelit pengumpul sampah luar angkasa akan diluncurkan Sabtu, (20/3) pagi. Peluncuran akan dilakukan dari wilayah udara Kazakhstan menggunakan sebuah roket buatan Rusia, Soyuz Rocket.
Dilansir dari dailymail.com, Jumat, (19/3), satelit yang diberi nama ELSA-d tersebut merupakan satelit pemungut sampah luar angkasa pertama di dunia. Perangkat canggih tersebut merupakan garapan sebuah perusahaan asal Jepang bernama Astroscale.
ELSA-d memiliki berat mencapai 200 kilogram. Nantinya satelit tersebut akan berputar di ruang angkasa. Bahan baku magnet yang terdapat di seluruh bagian permukaan satelit akan mampu menarik sampah luar angkasa yang tercecer di ruang hampa udara.
Ketika proses pengumpulan sampah selesai, ELSA-d akan terbakar dan musnah di atmosfer Bumi. Ketika itu terjadi diharapkan jumlah sampah ruang angkasa yang terkumpul sudah signifikan.
Karena merupakan proyek pertama di dunia, ELSA-d diharapkan dapat menjadi solusi masalah sampah luar angkasa yang saat ini semakin intens.
Misi tersebut dilakukan setelah mendapatkan lisensi dari UK Space Agency. UK Space Agency berperan sebagai pemantau dan penilai uji coba ELSA-d sebelum benar-benar siap diluncurkan pada 20 Maret 2021.
Tidak beda dengan kondisi di Bumi, di luar angkasa, 'penumpukan' sampah juga jadi hal yang saat ini belum memiliki solusi konkret. Berdasarkan data dari European Space Agency (ESA), diperkirakan ada 9.200 ton sampah luar angkasa yang melayang di ruang hampa udara.
Sampah sisa satelit dan stasiun luar angkasa yang semakin menumpuk dikhawatirkan dapat berbenturan dengan satelit lain yang masih digunakan. Bila itu terjadi, berbagai kerusakan dan kerugian akan tak bisa dihindari. Di samping itu, ada pula risiko sampah tersebut memasuki atmosfer dan jatuh ke Bumi.
Dua astronot NASA, Sunita Williams dan Barry "Butch" Wilmore, menghadapi ketidakpastian terkait jadwal kepulangan mereka dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sebagai bagian dari misinya, pesawat ruang angkasa tersebut menambang material dari permukaan asteroid, mengemasnya, dan mengembalikannya ke Bumi.
Saat ini sektor antariksa yang potensial secara ekonomi memang telekomunikasi. Namun, potensi lain yang bisa dieksplorasi adalah penginderaan jauh atau remote sensing.
China berhasil meluncurkan Chang’e 6 pada 3 Mei 2024 dengan tujuan mengambil sampel batuan di sisi terjauh bulan atau sisi bulan yang tidak terlihat dari bumi
Tiga perusahaan sedang berupaya menyediakan penjelajah Bulan berikutnya milik NASA untuk misi berawak yang direncanakan pada akhir dekade ini.
Gedung Putih pada Selasa (2/4) mengumumkan bahwa mereka mengarahkan NASA untuk menciptakan standar waktu terpadu untuk Bulan dan benda langit lain. Apa tujuannya?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved