Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Dua astronaut NASA, Sunita Williams dan Barry "Butch" Wilmore, menghadapi ketidakpastian terkait jadwal kepulangan mereka dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Kendala ini disebabkan oleh serangkaian penundaan dalam program Boeing CST-100 Starliner yang seharusnya membawa mereka kembali ke Bumi.
Program CST-100 Starliner, yang dikembangkan oleh Boeing dalam kerangka Program Kru Komersial NASA, telah mengalami berbagai masalah teknis yang mengakibatkan penundaan berulang kali.
Baca juga : Ini Perkembangan Nasib Dua Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa ISS
Awalnya, peluncuran pertama Starliner direncanakan pada tahun 2019, namun hingga kini, peluncuran yang berhasil masih belum terjadi.
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi adalah kegagalan misi tanpa awak pada Desember 2019. Dalam misi tersebut, Starliner gagal mencapai orbit yang tepat karena kesalahan pada sistem waktu otomatis.
Sejak itu, Boeing telah bekerja keras untuk memperbaiki dan menguji kembali kapsul mereka, tetapi berbagai hambatan teknis terus muncul, menghambat kemajuan.
Baca juga : Tiga Perusahaan Berebut Bikin Penjelajah Bulan NASA
Sunita Williams dan Barry Wilmore, yang telah berada di ISS selama beberapa bulan, kini menghadapi ketidakpastian mengenai kapan mereka bisa pulang.
Ketidakpastian ini tidak hanya mempengaruhi mereka secara pribadi, tetapi juga berdampak pada operasi dan perencanaan misi di ISS.
NASA sebelumnya berharap bahwa Starliner akan dapat melaksanakan misi awak pertamanya pada awal tahun 2023.
Baca juga : Inilah Sosok Christina Koch, Perempuan Pertama yang Akan Menapaki Bulan
Namun, dengan penundaan terbaru, jadwal ini tampaknya tidak mungkin tercapai. Selain itu, NASA harus mempertimbangkan opsi alternatif untuk membawa pulang astronaut mereka jika penundaan terus berlanjut.
Administrator NASA, Bill Nelson, menyatakan kekecewaannya terhadap penundaan ini, tetapi juga menegaskan bahwa keselamatan astronaut adalah prioritas utama.
"Kami mengerti bahwa penundaan ini mengecewakan, tetapi keselamatan astronaut kami adalah yang terpenting. Kami akan bekerja sama dengan Boeing untuk memastikan bahwa semua masalah teknis diselesaikan sebelum melanjutkan misi," ujar Nelson dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca juga : Wah, Wisata Luar Angkasa Perdana NASA Alami Penundaan
Sementara itu, Boeing juga berkomitmen untuk menyelesaikan semua masalah teknis yang ada. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan menyatakan,
"Kami memahami betapa pentingnya misi ini dan kami berkomitmen untuk memastikan bahwa Starliner dapat beroperasi dengan aman dan sukses."
Nasib dua astronaut NASA yang tertahan di ISS masih tidak jelas akibat penundaan dalam program Boeing CST-100 Starliner.
Meskipun ini adalah situasi yang sulit, baik NASA maupun Boeing berkomitmen untuk menyelesaikan masalah teknis ini demi keselamatan dan keberhasilan misi di masa depan. (Z-10)
Referensi
Sebagai bagian dari misinya, pesawat ruang angkasa tersebut menambang material dari permukaan asteroid, mengemasnya, dan mengembalikannya ke Bumi.
Saat ini sektor antariksa yang potensial secara ekonomi memang telekomunikasi. Namun, potensi lain yang bisa dieksplorasi adalah penginderaan jauh atau remote sensing.
China berhasil meluncurkan Chang’e 6 pada 3 Mei 2024 dengan tujuan mengambil sampel batuan di sisi terjauh bulan atau sisi bulan yang tidak terlihat dari bumi
Tiga perusahaan sedang berupaya menyediakan penjelajah Bulan berikutnya milik NASA untuk misi berawak yang direncanakan pada akhir dekade ini.
Gedung Putih pada Selasa (2/4) mengumumkan bahwa mereka mengarahkan NASA untuk menciptakan standar waktu terpadu untuk Bulan dan benda langit lain. Apa tujuannya?
NASA telah mengungkap temuan awal yang mungkin menjadi petunjuk tentang asal usul kehidupan di Bumi setelah misi bertahun-tahun
Komandan penerbangan Barry "Butch" Wilmore dan pilot penerbangan Sunita "Suni" Williams terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS
Penemuan meteorit ALH84001 dari Mars menjadi terobosan dalam ilmu pengetahuan planet. Meteorit ini ditemukan di Antartika tahun 1984 dan memberikan bukti adanya air di Mars.
Setelah upaya ketiga, misi Starliner Boeing berhasil meluncurkan uji terbang berawak pertamanya dari Cape Canaveral pada Rabu pagi.
Salah satu dari tiga komputer yang mengatur hitungan mundur dari dasar landasan peluncuran mengalami masalah saat para astronaut sudah berada di kapsul dan bersiap mengangkasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved