Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERNAHKAH menghitung sampah plastik yang anda hasilkan sendiri setiap hari? Jika belum pernah maka anda patut mencoba dan mungkin akan tercengang dengan hasilnya.
Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Novrizal Tahar, mengungkapkan bisa jadi setiap orang menghasilkan 50 jenis sampah plastik setiap harinya. Ini bukan saja berupa kantong plastik melainkan pula berbagai sampah kemasan minuman dan makanan, hingga kemasan berupa sachet. Hampir semua kemasan tersebut mengandung plastik.
Berbicara di MetroFest 2019 yang merupakan acara rangkaian HUT Metro TV ke 19 di Kantor Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (27/11), Novrizal mengajak setiap orang untuk melakukan audit sampah sendiri agar menyadari betapa mudahnya manusia menghasilkan sampah plastik. "Ayo coba masing-masing audit sampahnya sendiri, nanti kalau sudah pulang. Coba hitung itu seharian beli apa saja dan berapa banyak yang mengandung plastik, bisa-bisa itu dalam sehari 50 items mengandung plastik," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan jika gaya hidup boros plastik itu tercermin dari besaran komposisi sampah plastik nasional. Pada 1995, komposisi sampah plastik masih 9% dari total sampah. Sepuluh tahun kemudian naik menjadi 11% dan satu dekade kemudian menjadi 16%.
"Kalau terus begini maka bisa jadi nanti prediksi bahwa 2050 akan lebih banyak sampah plastik ketimbang ikan di laut, benar terjadi," tukasnya.
Laut dan biota laut akan menjadi korban karena sebagian besar sampah plastik akan berakhir di sana. Hal ini disebabkan TPA yang tidak lagi mampu menampung sampah plastik dan, selain itu, kapasitas daur ulang yang masih jauh di bawah laju produksi sampah plastik.
Karena itu, tambah Novrizal, tidak ada cara selain setiap orang benar-benar berupaya mengurangi sampah plastik. Langkah awal penyadaran itu adalah lewat audit sampah mandiri tadi. Setelah itu, beberapa cara yang sudah harus menjadi kebiasaan adalah membawa kantong belanja dan tempat minum sendiri.
Setiap orang harus menyadari jika setiap sampah plastik yang mereka hasilkan tidak akan terurai hingga ratusan tahun. Hal ini tentunya sangat menyedihkan karena plastik itu hanya digunakan dalam beberapa menit namun dampak buruknya jauh lebih panjang dari umur manusia itu sendiri.
KLHK pun, tambahnya, kini tengah merampungkan Peta Jalan Pengurangan Sampah Plastik oleh Produsen. Kebijakan itu menargetkan pengurangan sampah plastik sebesar 30% dalam waktu 10 tahun. "Tapi memang model extended producer responsibility ini yang paling susah karena buat mereka (produsen) terkait bisnisnya," aku Novrizal. (M-1)
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Aphindo meminta pemerintah melakukan pengetatan impor produk barang jadi plastik dari negara lain untuk memproteksi industri hilir plastik dalam negeri.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan kita akan dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai terhadap lingkungan
Gerakan Sekolah Sehat menghadirkan rangkaian kegiatan guna memaksimalkan terciptanya sinergi lingkungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved