Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Setiap anak pasti membutuhkan asupan susu. Mereka membutuhkan susu untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan.
Nutrisi adalah salah satu kebutuhan dasar anak untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pada setiap tahapan tumbuh kembang anak, mereka mambutuhkan nutrisi yang berbeda-beda.
Bagi anak yang sudah berusia lebih dari satu tahun, nutrisi yang mereka butuhkan tentunya lebih kompleks dan berbeda dibandingkan ketika mereka masih bayi.
“Anak yang berusia lebih dari satu tahun itu bisa dianggap sebagai masa peralihan dari bayi menuju balita. Mereka juga sudah bisa dikenalkan makanan keluarga dan susu bukan lagi makanan utama mereka. Sebisa mungkin, anak sudah bisa mengonsumsi makanan yang disediakan oleh orang tuanya,” ujar Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), Konsultan tumbuh kembang anak, dalam acara peluncuran SGM Eksplor Advance+ Soya, di kawasan Jakarta Pusat.
Meskipun begitu, bukan berarti anak tidak membutuhkan asupan susu. Mereka tetap membutuhkan susu untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan. Dan sayangnya, beberapa anak memiliki kendala atau gangguan jika mereka mengonsumsi susu yang berasal dari sapi.
“Untuk mengetahui apakah anak memgalami alergi susu sapi, harus dipastikan bahwa dia memang alergi susu sapi karena ada beberapa gejala alergi yang mirip-mirip,” ujar Rini. “Gejalanya bisa terlihat di saluran pencernaan, misalnya buang air besar berdarah, dan juga ruam yang sangat merah dengan skala ringan sampai berat.”
Menurut Rini, untuk mendapatkan kesimpulan apakah anak alergi susu atau bisa dilakukan pemeriksaan klinis. Meskipun memang ada beberapa anak yang harus diperiksa melalui laboratorium. “Tetapi memang, anak yang perlu dilakukan laboratorium sangatlah jarang,” ujar Rini.
“Jadi sebenarnya harus diamati, kalau gejala alerginya disitu-situ saja atau biasanya terjadi di lipatan-lipatan tubuh itu bisa pertanda bahwa anak Anda mengalami alergi susu sapi,” jelas Rini. Menurut Rini, faktor genetik bisa juga menjadi penyebab alergi susu sapi namun hal tersebut bisa dicegah.
Namun para orang tua tidak perlu khawatir jika anak-anaknya mengalami alergi susu sapi karena pada usia lebih dari 1 tahun, biasanya anak sudah bisa mengonsumsi makanan lain selain susu. Anak tetap bisa mendapatkan asupan makanan yang mengandung protein tidak hanya dari susu, tetapi bisa juga dari daging-dagingan atau ikan.(Medcom/OL-11)
Konsumsi susu sapi memang sudah menjadi bagian dari menu harian banyak orang. Tapi tidak dipungkiri ada banyak orang yang tidak bisa mengkonsumsi nya diakibatkan berbagai hal.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Budi Setiabudiawan mengungkapkan bahwa prevalensi anak Indonesia yang mengalami alergi susu sapi (ASS) mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
Alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang dimiliki anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi.
Risiko alergi pada anak yang masih sering terjadi ternyata belum diikuti dengan pemahaman serta penanganan alergi yang tepat dari orangtua.
DOKTER spesialis anak menyampaikan bahwa anak yang telah didiagnosis alergi susu sapi tidak boleh diberi susu kambing maupun produk turunannya.
KASUS alergi susu sapi (ASS) pada anak sangat penting untuk menjadi perhatian bagi orangtua. ASS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protei
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved