Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
COLORADO memperluas undang-undang privasinya untuk mencakup data otak yang dikumpulkan oleh berbagai perangkat yang digunakan orang untuk umpan balik tentang tidur, kebugaran, olahraga, dan gaya hidup.
Yayasan Nonprofit Neurorights mengatakan bekerja dengan negara bagian tersebut untuk perlindungan hukum yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk data neurologis yang dikumpulkan perangkat yang tidak diatur oleh hukum privasi yang berlaku untuk informasi medis.
Sebuah undang-undang yang ditandatangani oleh gubernur Colorado memperluas undang-undang privasi tahun 2021 untuk melindungi data saraf, yang didefinisikan sebagai "pengukuran aktivitas sistem saraf pusat atau perifer individu dan dapat diproses oleh atau dengan bantuan perangkat."
Baca juga : Italia Denda TikTok karena Dinilai Gagal Lindungi Anak
Yayasan tersebut berusaha untuk memperingatkan otoritas tentang risiko yang ditimbulkan oleh perangkat seperti bando kepala untuk meningkatkan tidur, earpiece untuk membantu meditasi, sensor untuk meningkatkan pukulan golf, dan sejenisnya.
Biasanya pengguna tidak menyadari "neuroteknologi" konsumen dapat merekam atau bahkan memengaruhi aktivitas otak, kata salah satu pendiri yayasan, Jared Genser, kepada seorang wartawan saat membahas laporan yang baru dirilis tentang topik tersebut.
"Otak manusia tidak seperti organ lain, karena menghasilkan semua aktivitas mental dan kognitif kita," demikian laporan yayasan tersebut.
Baca juga : MA Colorado Jegal Pencalonan Trump
Data saraf semacam itu "oleh karena itu mampu mengungkapkan informasi yang sangat sensitif tentang orang-orang dari mana data tersebut dikumpulkan, termasuk informasi yang dapat diidentifikasi tentang kesehatan mental, kesehatan fisik, dan pemrosesan kognitif mereka," demikian argumennya.
Perangkat tersebut berfungsi di luar aturan privasi yang berlaku untuk perawatan medis profesional, menurut Genser.
"Pikiran Anda, ingatan Anda, imajinasi Anda, emosi Anda, perilaku Anda, dan bahkan hal-hal bawah sadar yang tidak Anda sadari dibawa dalam otak," kata presiden yayasan Rafael Yuste, direktur Pusat Neuroteknologi di Universitas Columbia.
Baca juga : AS Akan Kembali Memberlakukan Sanksi Minyak terhadap Venezuela
Studi yayasan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan, banyak di antaranya adalah startup kecil, di balik perangkat sering kali mengumpulkan lebih banyak data daripada yang dibutuhkan untuk produk berfungsi.
Sebagian besar perusahaan juga memperbolehkan berbagi data saraf yang terkumpul dengan pihak ketiga yang tidak disebutkan, menurut yayasan tersebut.
Pihak yang mendukung juga khawatir tentang bahaya jangka panjang karena sensitivitas sensor meningkat.
Baca juga : Anggota DPR dari Partai Republik Umumkan Pemungutan Suara untuk Bantuan Ukraina Sebesar US$61 miliar
"Suatu saat nanti, sebuah perusahaan akan menjual stimulator magnetik untuk meningkatkan ingatan," Yuste memprediksi.
"Yang akan membuatnya mungkin untuk memanipulasi aktivitas otak, bukan hanya merekamnya."
Teknologi mendasar tersebut berkembang pesat, berkat implantasi saraf yang ditempatkan langsung di otak dan kecerdasan buatan yang membantu menginterpretasikan aktivitas yang terdeteksi.
Raksasa teknologi bisa mempercepat adopsi perangkat semacam itu dengan mengaitkan data dengan layanan atau fitur populer di platform mereka.
Genser mencatat bahwa Apple baru-baru ini mengajukan aplikasi paten untuk menambahkan sensor elektroensefalografi yang mendeteksi aktivitas otak ke earpiece nirkabel AirPods. (AFP/Z-3)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Kamala Harris membawa kampanye presidennya ke Georgia, sebuah negara bagian yang kini dianggap sebagai kunci dalam pemilihan mendatang.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi beaar-besaran di tubuh Korps Bhayangkara. Terdapat 157 Pati dan Pamen Polri yang dimutasi termasuk enam jabatan Kapolda.
Zurich Life memperkenalkan Zurich Family Gen Assurance, produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi
Mengingat peningkatan signifikan dalam kasus pelanggaran keamanan siber dan kebocoran data, kesadaran terhadap perlindungan data pribadi menjadi sangat penting.
Momentum Hari Anak Nasional juga diharapkan dapat melahirkan aksi-aksi nyata yang berkelanjutan dalam melindungi anak di dunia digital.
Perlindungan kepada kelompok rentan sangat diperlukan karena merupakan pilar utama dalam membangun generasi bangsa menggapai Indonesia Emas 2045.
SAMSUNG kembali menghadirkan inovasi terbarunya dengan meluncurkan Z Galaxy Flip 6 dan Z Galaxy Fold 6. Ada proteksi gawai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved