Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETELAH sukses menjalankan program Hub.id Accelerator pada 2021 dan 2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali menyelesaikan kegiatan serupa di 2023. Program ini masih berfokus pada pengembangan dan peningkatan startup lokal Indonesia melalui akses pendanaan serta kerja sama bisnis dengan memanfaatkan jaringan luas BUMN, korporasi, dan sektor pemerintah.
Selama tiga tahun berjalan, program Hub.id Accelerator memfasilitasi startup lokal Indonesia dengan sektor yang berbeda guna memperluas fokus pengembangan dan peningkatan bisnis mereka. Pada 2021 ada tujuh sektor startup yaitu agriculture & aquaculture, healthcare, fintech, logistics, edutech, tourism, dan smart city/government solution. Pada 2022 terdapat lima sektor yaitu financial services, B2B/enterprise solution/govtech, logistics, SME enabler, agriculture & aquaculture. Pada 2023 masih mengangkat lima sektor startup yaitu financial technology, SME enablers & logistic, ESG related, agritech & fisheries, dan healthtech.
Setiap tahun jumlah startup pendaftar program Hub.id Accelerator terus bertambah. Pada 2021 terpilih 43 startup dan 2022 terpilih 24 startup yang berkesempatan mengikuti rangkaian program mulai dari business mentoring, business matchmaking, networking session, dan demo day. Sedangkan di 2023, dari 116 pendaftar terpilih 25 startup untuk mengikutti rangkaian program yaitu business mentoring & pitch training, business matchmaking, partner day, IP research matchmaking, dan networking session.
Baca juga: Jauhi Tingkok, Foxconn Rencanakan Investasi Tambahan di India
Dari rangkaian program yang berjalan di 2021, Hub.Id Accelerator menjalankan 100 peluang kerja sama bisnis, 30 kerja sama bisnis, dan 2 investasi baru yang diperoleh startup Dagangan, HiPajak, FisLog, MyRobin, Chickin Indonesia, Educourse, dan Lister. Sedangkan di 2022, Hub.id Accelerator menjalankan 138 business matchmaking antara startup dan perusahaan swasta maupun BUMN hingga pendanaan untuk PasarMIKRO, Grouu, Eratani, Ayo Kenalin, Looyal, Verihubs, Amoda, dan Kecilin.
Pada kegiatan Alumni Talks yang dijalankan oleh Direktorat Ekonomi Digital di bawah struktur Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika di Jakarta, Kamis (30/11), Kementerian Komunikasi dan Informatika menyambut baik dua startup alumni Hub.Id Accelerator 2022 yaitu Amoda & Kecilin.id untuk membagikan ilmu dan pengalaman mengenai manfaat setelah bergabung dan menjadi bagian pada program Hub.id Accelerator melalui sesi diskusi panel. Kedua alumni Hub.id tersebut menjadi perwakilan startup yang berhasil mempercepat pertumbuhan yang bisa dilihat dari beberapa pencapaian.
Baca juga: Sam Altman kembali sebagai CEO OpenAI setelah Dipecat
Amoda sebagai perusahaan teknologi properti dan konstruksi yang memberikan solusi dan efisiensi untuk bangunan individu dan bisnis di Indonesia mulai dari UKM dan perusahaan dengan pertumbuhan tinggi berhasil mendapatkan pendanaan awal (seed) yang dipimpin oleh East Ventures dan Living Lab Ventures. Sedangkan Kecilin.id merupakan perusahaan rintisan software-as-a-service (SaaS) yang menyediakan teknologi kompresi pada model teknologi modern berhasil memperoleh pendanaan pra-seri A senilai US$4 juta atau setara Rp60 miliar yang dipimpin Mandiri Capital Indonesia (MCI) dengan investor lain yakni Provident Growth, BNI Ventures, dan investor lama yang kembali berpartisipasi yakni Arkana.
CEO & Co-Founder dari Amoda Robin Yovianto menyampaikan bahwa berkembangnya startup baru bukan menjadi kompetisi, justru bisa membuka peluang kolaborasi dan kerja sama lebih banyak. Bahkan dengan bergabungnya Amoda di Hub.id Accelerator pada 2022 sangat membantu meningkatkan kredibilitas pihaknya di mata masyarakat dan investor.
CEO & Co-Founder dari Kecilin.id Bisma Manda mengungkapkan bahwa mental dan networking yang kuat menjadi hal krusial untuk startup bisa maju dan berkembang memajukan Indonesia. Dengan bergabungnya Kecilin.id dalam program Hub.id Accelerator 2022 sangat membantunya menggapai mimpi-mimpi yang tinggi.
"Harapannya, dengan kegiatan Hub.id Alumni Talks kali ini dapat meningkatkan pemahaman pelaku bisnis startup mengenai Hub.id Acceleator," urai Damayanti dari Hub.id Accelerator. Kegiatan itu juga diharapkan mendorong para pelaku bisnis startup untuk mengikuti Hub.id Accelerator serta memfasilitasi pelaku bisnis startup berbagi pengetahuan dan pengalaman sekaligus promosi bisnis. (RO/Z-2)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
Tech Link Summit 2024 tidak hanya menjadi ajang pertemuan antara startup dan pelaku industri, tetapi juga wadah kolaborasi lintas sektor.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Ikhwan Primanda mendorong perusahaan-perusahaan rintisan (startup) membantu industri kecil naik kelas menjadi industri menengah dengan penggunaan teknologi
Nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 ditargetkan tembus 110 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun
PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui anak perusahaan di industri modal ventura, BNI Ventures, meluncurkan program inovatif perdana BNV Arcade.
Di 2020, karyawan pada usaha ini sebanyak 30 orang. Empat tahun kemudian usahanya meningkat menjadi 100 karyawan yang bekerja sebagai pemotong kain, penjahit, dan petugas di bagian penjualan.
Bank Sumsel Babel terus berinovasi di sektor teknologi finansial (fintech) dengan memaksimalkan layanan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD).
Penggunaan aplikasi teknologi keuangan (financial technology) semakin meluas. Selain berfungsi sebagai alat pembayaran, fintech juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas keuangan
Masyarakat yang unbankable atau underserved lebih memilih pembiayaan digital alternatif seperti fintech P2P Lending
Langkah-langkah preventif sangat penting untuk mencegah dan mengantisipasi praktik judi online dalam ekosistem fintech.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan untuk turut serta memberantas aktivitas judi online atau daring yang kian marak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved