Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRODUKSI konten menjadi salah satu kegemaran pengguna gawai saat ini. Namun, menghasilkan konten yang baik dan layak perlu jadi pertimbangan agar pesan atau tujuan dari konten yang diinginkan tercapai.
Praktisi komunikasi dan pembimbing profesional bersertifikat Dea Rizkita membagikan tips kepada para kreator konten yakni memastikan terdapat irisan antara passion (semangat), pengalaman, dan profitable atau mendatangkan keuntungan dalam konten yang dibuat.
“Konten yang ideal harus ada irisan di antara ketiganya,” kata Dea saat acara "Raih Peluang Kreatif di Era Digital" dikutip dari Antara.
Baca juga : Threads Tambahkan Fitur-Fitur Baru Untuk Perkuat Daya Tarik
Passion, pengalaman, dan profitable atau 3P menjadi konsep yang dipegang teguh oleh Dea ketika membuat konten.
Dia menjelaskan, passion berarti para kreator memiliki minat untuk membuat konten tersebut. Apabila seorang kreator tidak memiliki minat terhadap konten yang mereka buat, maka proses pembuatan konten tersebut akan menjadi beban.
Baca juga : Harga Baru Redmi Note 12 Series untuk Bikin Konten
“Kalau nggak punya minat, pas pulang kerja masih harus membuat konten, itu rasanya capek,” kata Puteri Indonesia Perdamaian 2017 itu.
Lebih lanjut, terkait dengan pengalaman, Dea menjelaskan sebetulnya pengalaman tersebut akan diperoleh para kreator seiring dengan berjalannya waktu.
Tetapi, hal tersebut bukan berarti seorang kreator dapat datang dengan tangan kosong. Paling tidak, kata Dea, seorang konten kreator harus memiliki bekal tentang topik apa yang ingin dia sampaikan melalui karyanya.
P yang terakhir adalah profitable. Dea tidak memungkiri, walau banyak yang beranggapan bahwa mereka membuat konten untuk bersenang-senang, profit atau keuntungan dapat menjadi motor bagi para kreator untuk terus bergerak.
“Penyemangatnya, cuan-nya,” kata Dea.
Oleh karena itu, bagi Dea, irisan di antara 3P inilah yang nantinya akan membuat suatu konten menjadi konten yang ideal.
Dea juga menyarankan agar para pembuat konten tidak menjadi "palu gada" atau "apa lu mau, gue ada", alias membuat konten apapun, tidak memiliki spesialisasi. Hal tersebut, kata Dea, mengakibatkan konten-konten yang diproduksi tidak memiliki kejelasan target audiens.
“Harus jelas siapa yang mau kita bantu, penikmat konten kita siapa, jangan jadi 'palu gada',” ujar Dea. (Ant/Z-5)
Willie Salim, pembuat konten ternama, akan memandu sesi live streaming di Shopee Live untuk pertama kalinya!
Colbor Wonder Series W60, W60R, dan W100 mengusung desain yang ringkas serta memiliki fitur jarak jauh.
KREATOR konten Fahmi Adimara ialah wirausahawan muda dan penggerak komunitas lokal di Jawa Timur.
PARA kreator konten dari daerah perdesaan ditantang mencapai kesuksesan melalui usaha mereka sendiri di lingkungan masing-masing.
Seorang content creator olahraga badminton, Geoffanisa, membuktikan bahwa senyum indah dan permainan cantik bisa berjalan beriringan.
PREDATOR Gaming Indonesia, Acer menguji ketahanan dan suhu laptop Predator Helios 18 melalui acara “Predator Showtime 40H” atau live streaming selama 40 jam non-stop,
Gangguan pada perkembangan fisik anak usia dini menjadi salah satu hal yang bisa terjadi akibat screen time berlebihan
Bagaimana solusinya? Berikut langkah-langkah agar laptop kita berlari kencang.
Jika anak tidak boleh memegang handphone, orangtuanya juga harus begitu, harus sama perlakuannya. Jangan anaknya diharuskan begini, tapi orangtuanya begitu.
PENANAMAN kedisiplinan terhadap anak dalam memanfaatkan teknologi, merupakan bagian upaya pemenuhan hak anak, untuk mendapatkan perlindungan pada proses tumbuh kembangnya.
Demi perkembangan anak, Asmirandah dan suami sepakat untuk membatasi waktu anak mereka menggunakan gawai.
Membiarkan anak terlalu sering menggunakan gawai dapat dengan mudah membuat mereka terpapar konten-konten yang dapat merusak pada moralitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved