Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut serangan siber malware atau malicious software semakin marak di Indonesia, salah satunya adalah akibat penggunaan software atau perangkat lunak bajakan oleh masyarakat.
"Penyebab utamanya (malware mendominasi serangan siber) adalah banyak sekali masyarakat kita yang masih pakai software bajakan. Jadi di hardware-nya dipasang software dan aplikasi bajakan, hardware-nya juga sering dipakai untuk pengolahan sistem elektronik," kata Deputi III BSSN Sulistyo saat memberikan paparan mengenai tantangan keamanan siber nasional lewat sebuah seminar nasional di Jakarta, Senin (7/8).
Dalam data yang dimiliki BSSN, hingga Agustus 2023, total serangan siber yang terjadi di Indonesia telah mencapai 219.414.104 serangan.
Baca juga: Ini Pengertian dan Perbedaan Malware, Ransomware, Social Engineering, dan Ancaman Siber Lainnya
Dari jumlah itu, persentase malware sebagai serangan siber paling mendominasi sebesar 52,51% atau berjumlah 115.208.766
serangan.
Lebih rinci, BSSN mengungkapkan malware yang akhir-akhir ini sering digunakan untuk serangan siber berbentuk ransomware atau perangkat pemeras yang kerap mengunci data di perangkat keras pengguna dan pelaku kejahatan meminta sejumlah dana agar data itu bisa kembali ke pemiliknya.
Terdapat sebanyak 707.409 serangan ransomware hingga Agustus 2023 yang berhasil diidentifikasi oleh BSSN.
Baca juga: Makin Canggih, Ini Tips dari Pakar untuk Hindari Serangan Malware dan Ransomware
Adapun hardware atau perangkat keras yang dimaksud Sulistyo tidak terbatas pada komputer atau PC saja tapi juga di dalamnya termasuk ponsel pintar, tablet, dan perangkat sejenisnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan ketika software bajakan dipakai tentunya pengguna perangkat tidak bisa mendapatkan pembaruan-pembaruan seperti di software resmi untuk menjaga keamanan siber perangkatnya saat ternyata ditemukan adanya kerentanan.
Padahal pembaruan-pembaruan tersebut dikeluarkan setelah ditemukannya celah kerentanan siber sehingga ketika ada serangan perangkat bisa tetap aman.
"Sebagai contoh software bajakan dari statistik BSSN paling sering ditemukan ialah OS Windows. Sering dipakai masyarakat, lalu lisensinya habis. Sistem tersebut masih bisa dipakai, tapi pada saat ada update terbaru karena bajakan updatenya tidak jalan. Karena tidak ada lisensinya ya jelas tidak bisa dan wajar malware akhirnya mendominasi ruang siber kita," ujar Sulistyo.
Serangan malware juga menjadi marak karena masyarakat saat ini kerap lupa menambah perlindungan ekstra seperti aplikasi antivirus sehingga memberikan potensi lebih besar untuk perangkat pintar mereka diserang oleh malware.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal itu terjadi masyarakat harus lebih waspada saat ingin mengunduh dan memasang software.
Baiknya gunakan software yang disediakan oleh pengembang layanan atau aplikasi secara resmi sehingga ketika terjadi kerentanan siber masyarakat bisa lebih terlindungi dan baik perangkat hingga data bisa tetap aman. (Ant/Z-1)
Microsoft mengumumkan pemadaman global yang mempengaruhi produk seperti Outlook dan Minecraft telah diatasi setelah hampir 10 jam.
Mengingat peningkatan signifikan dalam kasus pelanggaran keamanan siber dan kebocoran data, kesadaran terhadap perlindungan data pribadi menjadi sangat penting.
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mempertanyakan nasib data pribadi sejak PDNS 2 Surabaya terkena serangan siber.
CrowdStrike mengeklaim telah mengidentifikasi masalah dan sedang melakukan perbaikan.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mempertanyakan kelanjutan kinerja pemerintah dalam mengatasi serangan siber pada PDNS 2 yang sudah empat pekan berlalu.
PEMERINTAH sudah saatnya memiliki pertahanan siber yang dikelola oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Pernyataan ini disampaikan anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin
Dalam era digital yang semakin maju, keamanan online menjadi semakin penting. Ancaman seperti phishing dan malware dapat mengancam data pribadi, keuangan, bahkan reputasi
Untuk mencegah dan mengatasi penyadapan WhatsApp, ketahui tanda-tandanya dan solusinya
PDNS mengalami serangan siber besar-besaran yang mengganggu berbagai layanan. Serangan ini diduga merupakan serangan ransomware yang dimulai pada 17 Juni 2024, sekitar pukul 23.15 WIB.
MENYUSUL insiden serangan malware terhadap PDNS, Kemendikbud-Ristek memastikan sejauh ini belum ada dampak terhadap penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Ransomware adalah varian malware berbahaya yang digunakan peretas untuk mengunci akses ke data korban dan meminta uang tebusan untuk pemulihannya.
Virus komputer adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk menyebar dari satu komputer ke komputer lain, merusak atau mengganggu operasi sistem
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved