Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM beberapa waktu mendatang, aset kripto khususnya Bitcoin (BTC) masih akan mengalami sideways atau penurunan harga di rentang US$21.000 – US$25.000.
Dikutip dari analisis pasar Pintu Academy berjudul, “Tak Ada Pergerakan Signifikan, BTC Akan Kembali Sideways” faktor sideways harga aset kripto BTC dipengaruhi oleh berbagai kemungkinan, seperti, perlambatan ekonomi yang akan terjadi secara hard landing, indikasi The Federal Reserve (Fed) bahwa suku bunga akan dinaikan lebih tinggi untuk mengatasi inflasi.
Berdasarkan dari risalah Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir, The Fed mengindikasikan bahwa mungkin saja tingkat suku bunga lebih akan dinaikan lebih tinggi dari rencana semula.
Hal tersebut merupakan langkah untuk melawan tingginya inflasi seiring dengan kuatnya data ekonomi Amerika Serikat.
Bahkan pada rapat terakhir, The Fed memutuskan untuk mengerek suku bunga sebesar 25 bps, yang sebenarnya jauh lebih rendah dari sebelumnya yang bisa 50 atau 75 bps.
Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengungkapkan, “Mengumpulkan berbagai data pendukung untuk melakukan analisis dapat menentukan arah strategi investasi ke depan."
"Seperti data makroekonomi meliputi suku bunga dan adanya ancaman perlambatan ekonomi tentu akan memengaruhi secara langsung pergerakan harga aset kripto,” kata Timo dalam keterangan, Rabu (1/3).
Baca juga: Pintu Academy: Harga Aset Kripto Naik di Tengah Fluktuasi Pasar Saham
Saat ini aset kripto BTC belum memperlihatkan pergerakan yang signifikan sejak “bearish death cross” pada minggu lalu. Untuk pertama kalinya, moving average (MA) 50 melintasi di bawah MA 200 pada grafik mingguan.
Hal ini sebenarnya bisa mengkhawatirkan karena BTC tidak pernah mengalami ini sebelumnya.
Kendati begitu, sebagian ahli berpendapat bahwa death cross yang bergantung pada MA historis dan penurunan mungkin saja sudah terjadi sebelum persimpangan keduanya.
Dalam sepekan terakhir, kita melihat BTC bergerak sideways sesuai dengan ekspektasi dan tertarik kembali dari bagian paling atas “bollinger band” mingguannya.
Patut diperhatikan juga bagaimana BTC kembali ditolak oleh garis resistensi penting di MA 200 minggu. BTC diekspektasikan akan sideways kembali di rentang US$ 21.000 - US$ 25.000.
“Penurunan harga saat ini merupakan bagian dari siklus market crypto. Yang pasti, pemanfaatan teknologi blockchain tidak hanya terbatas pada Bitcoin saja, namun cakupannya sangat luas," katanya.
"Sama halnya seperti kehadiran komputer pada tahun 80-an, di mana adopsi komputer masih menjadi perdebatan namun penggunanya terus naik setiap tahunnya," jelas Timo.
"Hal tersebut disebabkan manusia akhirnya dapat bertukar informasi melalui komputer, saling terkoneksi, berkomunikasi, bertukar pendapat, dan juga borderless," ucapnya.
"Justru posisi kripto dan blockchain saat ini mirip seperti awal kemunculan komputer dan internet. Pertumbuhannya masih awal dan akan tumbuh sangat besar,” tutup Timo. (RO/OL-09)
Serangan 51% yaitu jika seseorang atau sekelompok penambang mengendalikan lebih dari 50% daya komputasi jaringan Bitcoin, mereka dapat memanipulasi transaksi.
Harga aset kripto bisa naik dan turun dengan cepat. Investor perlu bersiap menghadapi volatilitas ini dan tidak mengambil keputusan impulsif.
DeFi merupakan layanan keuangan berbasis blockchain yang beroperasi tanpa otoritas pusat seperti bank.
Analisis on-chain merupakan metode analisis yang membaca informasi dari buku besar atau ledger suatu aset kripto. Hal itu membantu memisahkan nilai spekulatif dari nilai utilitas aset kripto.
CBDC adalah versi digital dari mata uang resmi yang dikeluarkan bank sentral. Mirip dengan uang fiat, nilai CBDC berpatokan pada mata uang fisik dan dikelola oleh otoritas moneter.
Dalam berinvestasi pada aset kripto, penting untuk selalu mengambil keuntungan dan waspada terhadap FOMO (fear of missing out) dan FUD (fear, uncertainty, and doubt).
Bitget, exchange mata uang kripto terkemuka dan perusahaan Web3 mengumumkan bahwa Bitget Token (BGB) masuk sebagai salah satu dari 10 mata uang kripto dengan kinerja terbaik oleh Forbes
MENURUT data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi kripto di Indonesia telah mencapai lebih dari Rp211,1 triliun pada 2024.
Edukasi diharapkan meningkatkan minat pada investasi Aset Kripto dalam negeri dan sebagai upaya perlindungan kepada masyarakat sebagai pelanggan.
Berdasarkan data Bappebti, terdapat 20 juta investor kripto dengan total transaksi mencapai Rp211,1 triliun pada tahun 2024.
Solusi white label menyediakan banyak manfaat bagi pelanggan dan bisnis yang menawarkannya
Keputusan mega listing kedua di Triv juga didorong peningkatan signifikan pengguna baru hingga 200% setiap hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved