Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson akan mengevaluasi rencana kehadiran penonton pada kegiatan olahraga di stadion, termasuk di Liga Primer Inggris, pada 1 Oktober nanti.
Awalnya, Johnson setuju Liga Primer Inggris ditonton langsung suporter, maksimal seperempat dari kapasitas stadion. Namun, kebijakan ini kemungkinan bakal diralat akibat kasus pandemi covid-19 yang meningkat di 'Negeri Ratu Elizabeth' itu.
Johnson melakukan evaluasi dari masa percobaan selama September 2020 yang membatasi jumlah penonton sebanyak 1.000 orang dengan protokol jaga jarak.
Baca juga: Liga Primer Inggris Berharap Penonton Diizinkan Kembali ke Stadion
“Kami harus merevisi rencana mengatur jumlah penonton yang lebih besar pada bulan ini dan meninjau niat mengembalikan penonton ke stadion mulai 1 Oktober," kata Johnson.
"Tetapi, bukan berarti kami membatalkan rencana itu. Kami hanya akan meninjau dan mempersingkatnya," lanjut Johnson.
Sekretaris Negara untuk Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Oliver Dowden memposting pernyataannya di Twitter setelah konferensi pers Perdana Menteri, menyatakan pemerintah Inggris akan terus merencanakan yang terbaik ihwal rencana kehadiran suporter.
“Kami sedang meninjaunya lebih lanjut yang diusulkan (penonton hadir) mulai 1 Oktober, tidak ada perubahan yang diumumkan hari ini, dan kami terus merencanakan yang terbaik,” tulisnya.
Kepala Eksekutif Liga Primer Inggris Richard Masters mengatakan Liga Primer Inggris siap bekerja sama dengan Pemerintah untuk memastikan kembalinya penggemar dengan aman ke stadion.
Klub Liga Primer Inggris kehilangan 700 juta pound sterling selama penangguhan pertandingan karena covid-19 dan tidak ada penonton di pertandingan.
“Kami siap, bersedia dan mampu. Dengan menggunakan pedoman saat ini, kami ingin bekerja sepanjang waktu karena penonton adalah bagian utama yang hilang dari hal ini (pertandingan),” ujarnya.
“Tidak adanya penonton di stadion memiliki dampak finansial yang serius, tidak hanya di Liga Primer tetapi di seluruh sepak bola,” jelasnya. (Skysports/OL-1)
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Berdasarkan pedoman yang ada, covid-19 baru dianggap sebagai ancaman jika jumlah atlet yang tertular mencapai 5% dari total seluruh atlet dalam periode tujuh hari.
Sebanyak enam atlet dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu kurang dari satu minggu penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.
Lima dari enam atlet di Olimpiade Paris 2024 yang dinyatakan positif covid-19 merupakan atlet polo air Australia, dan satu merupakan atlet renang Inggris.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved