Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gerakan Komunitas Aktivis Milenial Menilai Gibran Adalah Disrupsi

Mediaindonesia.com
16/11/2023 13:48
Gerakan Komunitas Aktivis Milenial Menilai Gibran Adalah Disrupsi
Gibran Rakabuming Raka(AFP/Adek Berry)

Majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024 dinilai oleh Gerakan Komunitas Aktivis Milenial (Gen Kami) sebagai angin segar sekaligus disrupsi bagi representasi anak muda dalam kepemimpinan nasional.

Baca juga : PDIP Tutup Buku soal Status Bobby Nasution dan Gibran

"Meski sejumlah pihak mengatakan bahwa representasi tersebut adalah ilusi, dan tak lebih dari pemanfaatan akses karena Gibran adalah putra Presiden Jokowi, justru Gen Kami melihat dari sisi sebaliknya," kata Ketua Gen Kami, Ilham Latupono.

Dia juga menilai ini sebuah upaya yang baik ketika kaum muda kerap dianggap 'anak ingusan', belum layak mengikuti kontestasi kekuasaan, karena dinilai kurang pengalaman. "Ya, ini biasa di generasi kami, melihat peluang yang ada dalam sebuah kompetisi. Apalagi dalam kompetisi yang disesaki sama orang yang itu-itu saja, yang mungkin akan menutup ruang bagi kalangan muda," ucap Ilham dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Rabu, (15/11).

Menurutnya, di era disrupsi dan kemajuan ini, pandangan politik pun bisa mengalami pergeseran, dari paham-paham dan cara lama ke gaya kepemimpinan yang lebih segar dan lebih relevan. "Saya yakin setelah ini ruang-ruang bagi kalangan muda dalam kepemimpinan nasional akan terbuka lebar. Apatisme terhadap politik yang selama ini dilekatkan kepada (generasi) milenial dan gen-z akan runtuh," kata Ilham.

Ilham pun menganalogikan dinamika politik ini pada teknologi baru yang selalu mendisrupsi bisnis lama dan pola-pola usang. "Awalnya orang khawatir dan sulit menerima cara baru ini, tapi nyatanya tak butuh waktu lama semua ikut merasakan kemudahan dan dampak positifnya. Dan saat ini, Indonesia membutuhkan kemajuan yang cepat, profesional, dan kreatif dari tangan-tangan pemimpin muda."

Dia meyakini, di tangan pemimpin muda, kekuasaan hanyalah alat yang perlu diraih melalui demokrasi. "Orientasinya tetap kemaslahatan dan masa depan negeri. Kekuasaan hanyalah instrumen, bukan tujuan. Dan, Gibran adalah disrupsi dalam politik kekuasaan itu sendiri," ucapnya. (RO/B-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya