Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi menekankan perlu skala prioritas dalam pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Menurutnya modernisasi alutsista memang diperlukan, tetapi keuangan negara terbatas sehingga pembeliannya harus dilakukan secara bijak.
"Iya mesti ada skala prioritas. Alutsista itu penting tetapi dilihat apakah ada yang lebih penting. Apakah kita akan perang jadi didahulukan yang mana, yang skala prioritas yang mana," tutur Jokowi seusai menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (5/10).
Baca juga: DPR Dorong TNI dan Polri Manfaatkan Produk Industri Pertahanan Dalam Negeri
Modernisasi alutsista, terang Jokowi, akan lebih baik menjadi bagian dari pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Didalamnya, terang meliputi adanya transfer teknologi, peningkatan sumber daya manusia (SDM), serta mengutamakan penggunaan produk dalam negeri.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terbatas, tegasnya, juga dibutuhkan untuk kesejahteraan rakyat.
Baca juga: Anggaran Terbatas, Presiden: Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan dengan Bijak
"Keuangan negara, anggaran negara, apbn kita sangat terbatas dan utk kebutuhan kesejahteraan rakyat sangatlah besar. sehingga belanja alutsista harus dilakukan bijak, baik caranya maupun peruntukannya," tegas Jokowi.
Pada acara itu, TNI menampilkan koleksi alutsista dari tiga matra yakni angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Jokowi menilai alutsista yang dimiliki oleh TNI sudah cukup komplit. Meski demikian ia mengakui masih banyak yang perlu diperbaiki dan dievaluasi.
"Saya pikir bisa dilihat sendiri, bisa dinilai sendiri. Ditampilkan tadi sudah sangat komplit lah meski itu baru sebagian kecil tapi sudah menunjukkan kurang lebih kekuatan kita seperti apa. Memang masih banyak yang perlu kita perbaiki, perlu kita evaluasi tapi secara umum saya kira bagus," ucapnya.
(Z-9)
Integrasi atau penggabungan dia kawasan memiliki dampak bagi keduanya. Apalagi integrasi dua negara, simak dampaknya berikut.
Revisi Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) kembali mengalami penambahan muatan-muatan pasal usulan perubahannya
PEMERINTAH sudah saatnya memiliki pertahanan siber yang dikelola oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Pernyataan ini disampaikan anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin
Serangan ransomware dalam PDNS 2 dianggap sangat memalukan bagi Indonesia.
TNI seharusnya fokus di bidang pertahanan dan keamanan.
UNDANG-Undang No.17/2011 menyebutkan intelijen negara berperan melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan dan tindakan untuk deteksi dini dan peringatan dini dalam rangka pencegahan
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
PENGAMAT militer Soleman Ponto ungkap prioritas utama dari alat utama sistem senjata (alutsista) yang harus diperbarui. Ponto menilai alutsista dari TNI Angkat Laut (AL) yang paling penting.
Peserta rapat menyatakan setuju kegiatan tersebut digelar tertutup.
Menhan Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan AS dalam kerja sama untuk memodernisasi peralatan pertahanan Indonesia untuk memenuhi kekuatan TNI.
TNI AU dan Airbus membahas beberapa hal, khususnya soal teknologi baru yang dimiliki oleh perusahaan asal Eropa itu.
TNI AU tak hanya mengandalkan alutsista buatan Amerika dan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved