Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TENTARA Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di bawah kepemimpinan Kepala Staf AU Marsekal Mohamad Harjono terus berupaya meningkatkan program alat utama sistem senjata atau alutsista. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Kolonel Pnb Ardi Syahri, TNI AU tak hanya mengandalkan alutsista buatan Amerika dan Rusia.
"Ada (pesawat tempur) Rafale sekarang masuk, dari Eropa. Kita tidak hanya memakai Rusia punya dan Amerika punya, tapi dari Eropa juga sudah masuk," jelasnya di Jakarta dalam acara Kenal Pamit Kadispenau, Kamis (18/4).
Pesawat tempur Rafale diproduksi oleh Dassault Aviation dari Perancis. Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan telah membeli 42 pesawat tempur Rafale. Kontrak pengadaannya diefektifkan pertama kali pada September 2022 dan terakhir Januari 2024.
Baca juga : Tata Kelola Sektor Pertahanan Era Prabowo Subianto Dinilai Kacau
Ardi mengatakan, peningkatan alutsista dalam tubuh TNI AU merupakan bagian dari program Modern. Modern merupakan satu dari lima program unggulan TNI AU di bawah Harjono, disamping Adaptif, Profesional, Unggul, dan Humanis. Jika digabung, seluruh program itu membentuk singkatan AMPUH.
Program Adaptif, sambung Ardi, menuntut TNI AU untuk beradaptasi dengan angkatan lain seperti TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, bahkan kepolisian. Sementara itu, Profesional adalah program yang ditujukan untuk meningkatkan keselamatan prajurit.
"Kalau sudah profesional kan berarti safety-nya akan meningkat lagi," sambungnya.
Baca juga : JK: Kalau Cuma Soal Alutsista, Apa yang Mau Dirahasiakan?
Ia melanjutkan, program Unggul bertujuan menjadikan TNI AU unggul di kawasan untuk menjaga kestabilan. Menurutnya, menjadi unggul di kawasan akan memberikan efek deteren, seperti di ASEAN, regional, maupun global. Dengan demikian, keseimbangan dan stabilitas di kawasan dapat terwujud.
Sementara Humanis merupakan program yang menuntut TNI AU lebih dekat dan dicintai masyarakat. Sebagai Kadispenau yang baru dilantik Rabu (18/4) lalu, Ardi bakal menerapkan program Humanis berkaitan dengan publikasi HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta pada 22 April mendatang.
Sebelum Ardi, jabatan Kadispenau dipimpin oleh Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko. Juniar sendiri menempati jabatan baru sebagai Komandan Lanud Adi Soemarmo, Solo. (Z-8)
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
PENGAMAT militer Soleman Ponto ungkap prioritas utama dari alat utama sistem senjata (alutsista) yang harus diperbarui. Ponto menilai alutsista dari TNI Angkat Laut (AL) yang paling penting.
Peserta rapat menyatakan setuju kegiatan tersebut digelar tertutup.
Menhan Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan AS dalam kerja sama untuk memodernisasi peralatan pertahanan Indonesia untuk memenuhi kekuatan TNI.
TNI AU dan Airbus membahas beberapa hal, khususnya soal teknologi baru yang dimiliki oleh perusahaan asal Eropa itu.
Intelijen militer Ukraina melaporkan pasukan mereka telah menghantam pesawat tempur canggih Su-57 di pangkalan udara Akhtubinsk, Rusia, yang berjarak hampir 600 km dari garis depan.
Sejumlah pesawat tempur Israel menggempur Gaza setelah beberapa hari sempat tenang.
Setelah serangan Iran terhadap Israel, PM Inggris Rishi Sunak meminta kewaspadaan dan mengonfirmasi pesawat tempur Inggris menembak jatuh drone Iran.
KETUA Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf membeberkan sejumlah tata kelola sektor pertahanan ala Prabowo Subianto yang kacau dan ruwet.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved