Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KADIV Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengonfirmasi bahwa Tim Siber Bareskrim Polri menjadi bagian dalam tim terpadu atau tim khusus bentukan Presiden Joko Widodo guna menangani serangan hacker Bjorka
"Tim siber bareskrim sudah masuk tim terpadu," kata Dedi saat dihubungi (13/9).
Namun, jelas Dedi, sampai saat ini masih menunggu perkembangan terbaru perihal keikutsertaan Tim Siber Bareskrim Polri dalam tim terpadu dalam menangani serangan siber.
"Nunggu update dari siber (Bareskrim Polri)," sambung Dedi.
Diketahui sebelumnya, hacker yang mengatasnamankan dirinya sebagai Bjorka telah melakukan peretasan terhadap beberapa data pejabat publik.
Adapun beberapa pejabat yang diserang oleh Bjorka salah satunya ialah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johny Gerald Plate, Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan. (OL-13)
Baca Juga: Ini Sederet Aksi yang Dilakukan Hacker Bjorka
Jangan sampai akibat sistem yang tidak siap, rakyat kecil sebagai pengguna keuangan digital menjadi korbannya.
Plt Gubernur Lemhannas Eko Margiyono menyebut pihaknya telah memperingatkan pemerintah adanya potensi serangan siber. Namun, peringatan itu tak diindahkan.
MESKI pemerintah telah berusaha melakukan upaya untuk mencegah agar tidak menjadi korban serangan siber, hasilnya sepertinya tidak banyak berarti.
Berikut beberapa tips untuk menciptakan password yang sulit ditembus
Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengkritisi bahwa proses pengadaan PDN harus diaudit hingga ketahuan akar masalahnya.
Apakah peretasan memang murni diretas atau justru ada faktor kesengajaan dari oknum internal. Agus Pambagio menduga kesengajaan menghilangkan data penting dan sensitif mungkin saja terjadi
VIRAL laman https://seleksijpt.perpusnas.go.id/ dibobol hacker yang mengeklaim sebagai Bjorka. Peretasan itu membuat geger warganet sebab muncul sehari sebelum hari pemungutan suara
Sang hacker mengklaim menemukan 204.807.203 data unik yang jumlahnya persis sama dengan jumlah daftar pemilih tetap KPU RI.
POLDA Metro Jaya mengungkap kasus penjualan data pribadi di situs darkweb dengan mengamankan pelaku berinisial MRGP 28 warga Tebet, Jakarta Selatan.
"Untuk masalah hacker Bjorka, kami masih mendalami kasus ini bersama dengan stakholeder lain. Jadi, ini semua masih kami dalami."
Tak tanggung-tanggung, data yang Bjorka klaim sebagai data pribadi masyarakat Indonesia tersebut dipatok dengan dengan US$100 ribu (sekitar Rp1,6 miliar) dalam bentuk BitCoin.
Pelatih sekuriti tekonologi informasi (TI) itu memandang perlu peran ilmu forensik digital dalam menginvestigasi kasus peretasan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved