Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kejagung Kebut Penyelesaian 16 Perkara Mangkrak

Tri Subarkah
24/4/2021 02:30
Kejagung Kebut Penyelesaian 16 Perkara Mangkrak
Febrie Ardiansyah(Antara)

GUNA mewujudkan komitmen zero tunggakan, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung, Ali Mukartono, mengatakan akan menyelesaikan perkara yang diwariskan pendahulunya. Ali menyebut pihaknya akan melakukan gelar perkara terhadap kasus-kasus tersebut.

"Laporan yang diterima dari Dirdik (Direktur Penyidikan pada JAM-Pidsus Febrie Ardiansyah), ada 16 kasus yang kami tangani langsung," ungkap Ali di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Jumat (23/4).

Ali menyebut mulanya ada 31 kasus yang mangkrak. Kendati demikian, beberapa gelar perkara yang dilakukan sebelumnya memutuskan untuk mengembalikan 15 kasus ke Kejaksaan di daerah sesuai dengan locus delicti-nya masing-masing.

Belasan kasus yang mangkrak itu, lanjut Ali, berada di tahap penyelidikan maupun penyidikan. Dengan melakukan gelar perkara dalam waktu dekat, pihaknya akan menentukan nasib belasan kasus itu, apakah akhirnya dilanjutkan atau dihentikan.

Oleh sebab itu, pihaknya akan melengkapi proses tersebut dengan memanggil para saksi untuk diperiksa. "Saya tuh enggak suka punya tunggakan, intinya itu," aku Ali.

Kemungkinan untuk memberhentikan kasus juga masih terbuka. Ini bisa dilakukan jika penyidik tidak bisa menemukan alat bukti yang kuat, bahkan terhadap mereka yang sudah ditetapkan tersangka.

"Jangan sampai orang jadi tersangka terlalu lama, melanggar HAM, enggak boleh toh? Kalau ada bukti, bisa dibuka kembali," tandasnya.

Sementara itu, Febrie sendiri mengatakan sedang disibukan dengan penuntasan belasan perkara yang mangkrak itu. Febrie menyebut pihaknya juga mengebut penyelesaian kasus-kasus yang dinilai tidak kalah besar dibanding kasus lain, seperti megakorupsi di Asuransi Jiwasraya dan ASABRI.

"Kami berharap dengan gelar itu, ada yang bisa naik ke penyidikan atau penetapan tersangka," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya