Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Polri Paparkan Barang Bukti Bentrok FPI-Polisi ke Komnas HAM

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
23/12/2020 18:17
Polri Paparkan Barang Bukti Bentrok FPI-Polisi ke Komnas HAM
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam (depan) memeriksa satu dari tiga mobil yang dikendarai polisi dan enam laskar FPI.( ANTARA/Aditya Pradana Putra)

TIM penyidik Bareskrim Polri dan tim laboratorium forensik (Labfor) telah memaparkan barang bukti ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait penyidikan kasus bentrok Front Pembela Islam (FPI) dan polisi. Sampai saat ini, polisi belum menetapkan tersangka terkait kasus tersebut.

Pasalnya, penyidik dan tim Labfor Polri dipanggil Komnas HAM untuk menjalani pemeriksaan pada Rabu (23/12). "Hari ini dari pagi sampai jam kurang lebih 16.30 WIB kami menyampaikan, membuka, memaparkan barang bukti yang sudah disita oleh penyidik," terang Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian, di Komnas HAM, Rabu (23/12).

Andi menuturkan pihaknya membawa barang bukti senjata api, baik milik petugas maupun laskar. Kemudian, lanjut Andi, pihaknya juga membawa barang bukti petunjuk dari forensik.

"Termasuk dengan voice note yang sebelumnya sudah beredar ke publik juga. Tapi kami lebih detail," ungkap Andi.

Terkait senpi, Andi membawa empat senjata pabrikan yang digunakan petugas.
"Untuk senpi itu ada empat senjata petugas pabrikan, kategorinya pabrikan kemudian ada juga dua senjata nonpabrikan yang bentuknya revolver," ucapnya.

"Kemudian untuk senjata tajam ada samurai, katana, clurit, dan tongkat yang ujungnya runcing," tambahnya. Pihaknya pun membawa total tujuh telepon seluler yang diduga digunakan para laskar dan petugas.

Sejauh ini, Andi menyebut pemeriksaan masih terus bergulir sehingga penyidikan belum mengerucut pada calon tersangka. "Kami masih terus bergulir karena saksi-saksi kan terus berkembang. Kami tetap melengkapi semua. Kami belum mau menyimpulkan dulu," pungkasnya.

Sebelumnya, terjadi bentrokan antara Laskar Front Pembela Islam (FPI) dan polisi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, pada Senin (7/12) pukul 00.30 WIB. Peristiwa itu menyebabkan enam laskar FPI tewas ditembak oleh enam anggota polisi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya