Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Napoleon Bantah Cabut Red Notice dan Terima Uang Joko Tjandra

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
27/8/2020 19:45
Napoleon Bantah Cabut Red Notice dan Terima Uang Joko Tjandra
Logo interpol, otoritas yang berwenang menerbitkan red notice(AFP/Fred Dufour`)

KUASA Hukum tersangka gratfikasi red notice Joko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte, Gunawan Raka, menegaskan bahwa kliennya tidak pernah menerima uang maupun menghapus red notice Joko Tjandra.

"Jenderal Napoleon Bonaparte secara tegas menolak bahwa Jenderal Napoleon Bonaparte tidak pernah menerima uang atau barang sebagaimana yang selama ini diberitakan, baik itu dari Tomi sumardi, baik itu dari Brigjen Prasetijo Utomo maupun dari Joko Tjandra, apalagi dari pihak lainnya," ungkapnya, saat ditemui di Mabes Polri, Kamis (27/8).

Gunawan pun membantah jika Napoleon pernah mencabut red notice atas nama Joko S Tjandra.

"Karena faktanya red notice tersebut telah terhapus dari IPSG Intepol Secretariat General yang terletak di Lyon, Prancis sejak tanggal 11 Juli 2014," paparnya.

Baca juga : Kejagung Tetapkan Joko Tjandra Tersangka Kasus Fatwa MA

Karena tidak ada permintaan perpanjangan dari pemerintah Republik Indonesia, menurutnya, secara otomatis red notice Joko S Tjandra terhapus sejak tahun tersebut.

"Yang sebetulnya terjadi adalah hilangnya nama Joko S Tjandra dalam DPO imigrasi, sebagaimana teregistrasi dalam sikim adalah di luar kewenangan, di luar kekuasaan saudara Napoleon atau lembaga NCB Republik Indonesia," ungkap Gunawan.

"Sehingga keluar masuknya Joko Tjandra baik ke Malaysia maupun ke mana-mana melalui perbatasan, itu tidak melalui data imigrasi. Yang ada adalah terhapusnya nama Joko S Tjandra dari daftar sikim DPO imigrasi tidak ada kaitanya dengan Jenderal Napoleon Bonaparte," tambahnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya