Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (11/1) malam, kembali menggeledah rumah dinas Bupati Sidoarjo Saiful Ilah di pendopo dan menyita uang pecahan miliaran rupiah serta ratusan ribu mata uang asing.
KPK juga menggeledah kantor tepatnya ruang kerja bupati serta ruang unit layanan pengadaan (ULP) dan menyita sejumlah dokumen terkait pengadaan proyekdi lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Penggeledahan yang dilakukan 12 penyidik KPK di tiga tempat tersebut berlangsung selama lebih dari 16 jam.
Dalam penggeledahan yang dikawal aparat polisi bersenjata lengkap itu, KPK berhasil mengamankan uang miliaran rupiah serta sejumlah dokumen.
Baca juga: KPK Sita Rp1 Miliar dari Rumah Dinas Bupati Sidoarjo
Uang miliaran rupiah berhasil disita KPK dari dalam rumah dinas bupati Sidoarjo yang terletak di kawasan Pendopo Delta Tirta. Terdiri dari uang pecahan Rp1 miliar serta ratusan ribu uang dalam bentuk mata uang asing dolar Amerika, dolar Singapura, serta mata uang asing lain.
Semua barang bukti dari rumah dinas Bupati Saiful Ilah tersebut dimasukkan dalam empat koper besar, sejumlah kardus air mineral, serta beberapa tas jinjing. Semua barang bukti dimasukkan dalam tiga unit kendaraan yang dibawa KPK.
Selain di rumah dinas bupati, KPK juga menggeledah kantor bupati Sidoarjo. Di kantor bupati Sidoarjo, KPK menggeledah ruang kerja bupati serta ruang ULP. Di dua ruang tersebut, KPK menyita sejumlah dokumen yang diduga terkait pengadaan proyek di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Penggeledahan itu sendiri berlangsung selama sekitar 16 jam dari Sabtu (11/1) hingga Minggu (12/10 dini hari. Puluhan
awak media hanya bisa mengawasi dan menunggu penggeledahan KPK dari kejauhan. Awak media tidak bisa mendekat karena dilarang petugas yang berjaga.
"Alhamdulilah, akhirnya KPK keluar juga setelah menggeledah," kata Ismail, salah satu awak media yang menunggu proses penggeledahan selesai.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah tertangkap tangan KPK pada Selasa (7/1) terkait dugaan menerima uang suap fee proyek dari kontraktor. Total nilai uang suap yang disita saat OTT mencapai lebih dari Rp1,8 miliar.
Dua kepala dinas serta satu pegawai dinas juga terjaring OTT tersebut dan sudahdijadikan tersangka bersama bupati. (OL-2)
KPK menyebut operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Sidoarjo tidak sempurna. Akibatnya, pelaku dijerat bergantian layaknya pembangunan kasus.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi telah ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo menggantikan posisi Ahmad Muhdor Ali.
WAKIL Bupati Sidoarjo Subandi akhirnya ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo menggantikan posisi Ahmad Muhdlor Ali, setelah sebelumnya Gus Muhdor ditahan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Sidoarjo belum berjalan dengan sempurna.
KPK mengungkapkan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tidak sempurna. Akibatnya, pelaku dijerat bergantian layaknya pembangunan kasus
Sebelum Ahmad Muhdlor Ali, dua Bupati Sidoarjo lainnya juga menjadi tahanan karena kasus korupsi dan suap. Dua mantan Bupati Sidoarjo tersebut adalah Win Hendarso dan Saiful Ilah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved