Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SHIP Tour dan Mini Defense Expo yang diselenggarakan oleh Satgas Port Visit Indonesia Maritime Envoy (IME) 19B di Port Dili, Timor Leste, bertujuan untuk memperkenalkan pelbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI AL.
Kegiatan yang khusus dibuka untuk personel kementerian pertahanan, militer, dan BUMN di Timor Leste itu merupakan cara menumbuhkan kepercayaan sekaligus meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan kedua negara.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia dari Dinas Penerangan TNI AL, Kamis (12/12), sejumlah alutsista modern yang diperkenalkan itu berada di atas KRI Usman Harun dan KRI Sultan Iskandar Muda.
Dalam kegiatan itu, perwira KRI Usman Harun juga menyampaikan karakteristik alutsista, seperti OSRG 76 mm, meriam 30 mm, meriam 12,7 mm, torpedo MK32, rudal exocet MM 40 B2, vertical launch sea wolf, dan decoy.
Begitu pula dengan perwira KRI Sultan Iskandar Muda yang menjelaskan kepada pihak Timor Leste kecanggihan alutista, seperti meriam OSRG 76 mm, meriam vector 20 mm, torpedo launcher, exocet MM 40 blok III, tetral mistral, dan SKWS therma decoy.
Penjelasan yang disampaikan masing-masing perwira TNI AL itu bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan kepada menteri pertahanan, militer, dan BUMN Timor Leste bahwa kerja sama dengan pemerintah Indonesia akan sangat menguntungkan bagi perkembangan pertahanan maritim Timor Leste.
Pada kesempatan itu, Satgas Port Visit IME juga melaksanakan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar RI di Rua Karketu Mota Ain 02, Suca Motael, Subdistrik Vera Cruz, Dili.
Komandan Satgas Kolonel Laut (P) Himawan mewakili delegasi TNI AL menyampaikan kepada pihak kedutaan mengenai kesiapan program kegiatan diplomasi di bidang pertahanan maritim.
"Penyampaian program diplomasi kepada Dubes RI guna mendapatkan saran dan informasi untuk menyiapkan program kerja sama selanjutnya, yang dapat dilaksanakan kembali dengan Timor Leste," kata Himawan.
Dubes RI Sahat Sitorus mengemukakan bahwa saat ini Timor Leste sedang membutuhkan program kerja sama dalam berbagai bidang untuk membangun negaranya. Pemerintah Timor Leste, menurut Sahat, sangat menyadari upaya percepatan pembangunan tetap membutuhkan kerja sama dari berbagai negara.
"Ini merupakan hal yang baik bagi pemerintah Indonesia untuk mengimplementasikan konektivitas maritim dengan tujuan menjalin persahabatan dan menciptakan situasi aman di wilayah perairan yang berbatasan dengan Indonesia," pungkasnya. (OL-8)
Prajurit TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Gabungan bersama PT ASDP Merak menggagalkan penyelundupan 73.033 bening benih lobster di Merak.
Anggota TNI AL ini dituntut 10 tahun penjara karena nekat memalsukan surat izin cerai.
TIM dari Pangkalan TNI Angkatan Laut atau Lanal Lhok Seumawe mengevakuasi tiga orang anak korban tenggelam di kawasan pantai Anoe Krueng Mane, Minggu (21/7).
PENGAMAT militer Soleman Ponto ungkap prioritas utama dari alat utama sistem senjata (alutsista) yang harus diperbarui. Ponto menilai alutsista dari TNI Angkat Laut (AL) yang paling penting.
TNI AL terus memantau aktivitas kapal pemerintah asing di Laut Natuna Utara
Kemendikbud Ristek melepas 29 Laskar Rempah dalam pelayaran batch 1 Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 dengan rute Jakarta – Belitung Timur – Dumai.
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
Peserta rapat menyatakan setuju kegiatan tersebut digelar tertutup.
Menhan Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan AS dalam kerja sama untuk memodernisasi peralatan pertahanan Indonesia untuk memenuhi kekuatan TNI.
TNI AU dan Airbus membahas beberapa hal, khususnya soal teknologi baru yang dimiliki oleh perusahaan asal Eropa itu.
TNI AU tak hanya mengandalkan alutsista buatan Amerika dan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved