Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KEPOLISIAN RI menyesalkan insiden yang menewaskan dua mahasiswa di Kendari saat unjuk rasa di depan gedung DPRD Sulawesi Tenggara pada Kamis (26/9). Sebagai respons, dibentuk tim investigasi gabungan untuk mencari tahu pelakunya.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengingatkan masyarakat untuh tetap mengedepankan asas praduga terkait insiden tersebut.
"Apabila pelakunya nanti terbukti secara scientific aparat, kita proses hukum, proses pidana sesuai hukumnya. Kita akan tindak tegas, apabila aparat. Tapi ingat kita harus kedepankan asas praduga tak bersalah. Kita tak tahu apakah ada yang bermain. Apakah ada pihak ketiga yang ingin menciptakan martir memicu gelombang kerusuhan lebih besar," ucap Iqbal saat jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (27/9).
"Saya sampaikan sudah konfirm ada pihak-pihak lain, pihak ketiga untuk mendompleng ini apalagi di Sulawesi Tenggara itu kan dekat, walau kita tak mengarahkan ke sana (teroris), tapi dugaan itu ada." papar Iqbal.
Baca juga : Masyarakat Diminta Tunggu Hasil Investigasi Kematian 2 Mahasiswa
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat khususnya dari kalangan mahasiswa untuk memercayakan penanganan insiden itu kepada kepolisian.
"Kami menghmbau seluruh masyarakat dan adek-adek tidak terpancing isu-isu pihak ketiga. Untuk mengambil keuntungan, gelombang anarkis semakin besar. Percayakan pada kami. Kepada tim investigasi gabungan," tegasnya.
Diketahui dua mahasiswa yang meninggal di Kendari bernama Randi, 21, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO) serta Muhammad Yusuf Kardawi, 19, mahasiswa teknik UHO.
Randi meninggal akibat terkena tembakan dibagian dada. Sedangkan Muhammad Yusuf Kardawi yang sebelumnya kritis akibat luka di kepala akhirnya juga meninggal dunia. (OL-7)
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Ribuan orang turun ke jalan menolak klaim kemenangan Presiden Nicolás Maduro, yang dianggap curang oleh oposisi.
Di Venezuela, pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa di Caracas yang memprotes hasil pemilihan yang diperdebatkan.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
Demonstran pro-Palestina melakukan protes terhadap kunjungan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan membakar bendera AS dan memasang bendera Palestina di tiang bendera.
Pada Kamis (18/7) malam, ribuan demonstran menyerbu stasiun televisi milik negara, BTV, merusak furnitur, menghancurkan jendela, dan membakar sebagian bangunan.
AKSI tawuran terjadi melibatkan dua kelompok jemaat gereja di Cawang, Jakarta Timur. Pihak kepolisian sudah turun tangan menyelidiki peristiwa yang terjadi.
Konser tersebut berlangsung ricuh hingga terjadi pengrusakan dan pembakaran pada alat sound system dan pentas, lantaran penonton kecewa konser dihentikan secara sepihak.
Pasca-kerusuhan mematikan, Presiden Prancis Emmanuel Macron akan melakukan kunjungan ke Kaledonia Baru, diiringi serangkaian menteri, dalam upaya menangani politik yang memburuk.
Pemerintah Tiongkok sudah mengevakuasi 51 warga negaranya dari Haiti setelah situasi keamanan di negara itu terus memburuk.
Pemberontakan di sebuah penjara di Ekuador mengakibatkan dua tahanan tewas dan empat lainnya terluka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved