Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DIREKTUR Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai belum ada yang bisa menggantikan posisi Ketua Umum PDI Perjuangan ke depan selain Megawati Soekarnoputri. Diketahui, PDIP akan menggelar kongres kelimanya untuk memilih jabatan ketua umum untuk periode 2019-2024. "Bu Mega masih jadi preferensi utama sebagai ketua umum PDIP. Dari sisi elektoral, Ibu Mega berhasil mendobrak dan mencetak sejarah dengan dua kali menang pemilu berturut-turut," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Sabtu (3/8).
Selain dari sisi elektoral, Burhan menganggap Megawati merupakan tokoh sentral perekat internal PDIP. Meski nama anaknya juga mencuat untuk posisi ketum PDIP, hal itu masih sulit diwujudkan. "Meskipun ada nama-nama yang disebut seperti Prananda Prabowo dan Puan Maharani, suka tidak suka figur Mega tidak terbantahkan dan belum ada yang menandingi," katanya.
Sebelumnya, menurut sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam struktur PDIP, ketua umum adalah sebagai institusi tersendiri yang punya mandat dan punya prerogatif dalam menjaga Pancasila, NKRI, kebinekaan, dan berbagai perintah konstitusi. Di dalam menjalankan tugasnya, ketua umum dibantu oleh sekretaris jenderal dan tiga wakilnya, bendahara, dan wakilnya. Struktur partai akan terbagi ke dalam tiga bidang. Yang pertama ialah internal demi menegaskan wajah PDIP sebagai partai yang ideal. Kedua ialah bidang pemerintahan, demi menunjukkan bagaimana partai terlibat aktif yang strukturnya mengikuti struktur kabinet pemerintahan Jokowi.
Pada kesempatan itu, Burhan menyebutkan adanya kemungkinan rivalitas dari koalisi pendukung Joko Widodo. Hal ini ditandai dengan rangkaian pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Megawati yang kemudian disusul dengan pertemuan Ketua Partai NasDem Surya Paloh dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Ini konteksnya ada rivalitas diam-diam di antara pendukung Pak Jokowi," ungkapnya.
Menurutnya, rivalitas diam-diam dalam satu koalisi ini bisa dibuktikan dalam acara kongres kelima PDIP nanti. "Nah, itu justru yang menarik buat saya. Siapa partai-partai koalisi yang hadir dan tidak hadir di kongres PDIP, kita tunggu saja," ucapnya. (Ins/P-4)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sempat mengeluhkan soal jargon Indonesia Maju kepada Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Indonesia Raya adalah jargon yang lebih baik.
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri tidak hadir ke rumah duka dan pemakaman dari Wakil Presiden (Wapres) RI ke-9 Hamzah Haz
Mantan Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri dinilai konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan konstitusi.
PKB tidak keberatan DPA diisi oleh para mantan presiden
Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menyatakan bahwa permintaan Megawati seharusnya dilihat sebagai upaya untuk transparansi dan akuntabilitas, bukan sebagai ancaman.
Yang disampaikan Megawati adalah pesan yang pernah diutarakan kepada presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
KPK membantah klaim penyidiknya membawa senjata api saat menggeledah rumah Donny Tri Istiqomah, anggota tim hukum PDI Perjuangan, dalam upaya mencari Harun Masiku.
ARTIS kondang Krisdayanti dipastikan maju dalam Pemilihan Wali Kota, Malang. Pada Selasa (30/7), ia menerima surat tugas dari DPD PDI Perjuangan, Jawa Timur.
PDI Perjuangan hingga saat ini belum memutuskan siapa yang akan diusung pada Pilkada Jakarta. Ada kemungkinan PDIP menunggu Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengumumkan calonnya.
POTENSI yang dimiliki figur Anies Baswedan dinilai akan mempersempit ruang kandidasi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur 2024.
EKS Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengeklaim tak mengenal semua dari lima orang yang dicegah terkait kasus suap PAW anggota DPR yang menyeret buronan Harun Masiku.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved