Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jika Kondusif, Pemerintah tidak Batasi Medsos

Golda Eksa
13/6/2019 18:20
Jika Kondusif, Pemerintah tidak Batasi Medsos
Menko Polhukam Wiranto(MI/MOHAMAD IRFAN )

MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan pemerintahan tidak akan membatasi penggunaan media sosial apabila masyarakat berpartisipasi untuk tidak menyebarkan pelbagai konten ataupun informasi bohong (hoaks).

"Saya sudah berjanji kalau keadaannya cukup aman, tidak ada kegiatan medsos yang ekstrem, ya tidak akan diapa-apain. Ngapain cari kerjaan seperti itu dan kemudian merugikan kepentingan masyarakat. Enggak mungkin," ujarnya kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (13/6).

Menurut dia, pembatasan penggunaan media sosial pada 22 Mei, saat aksi massa berlangsung di Jakarta, dilakukan lantaran lalu lintas via daring sudah dianggap membahayakan keamanan nasional. Kala itu, informasi yang beredar pun membuat masyarakat bingung, terutama terkait insiden kerusuhan dan tindakan aparat keamanan.

"Karena lalu lintas jadi liar, membangun opini publik. Dari opini publik terbangun kekacauan sehingga tidak membantu keamanan, tapi justru menambah beban keamanan. Untuk kepentingan negara dan kepentingan nasional kita membatasi, melemotkan beberapa program di media sosial," tuturnya

Baca juga: Menkominfo Berharap tidak Perlu Batasi Medsos Jelang Sidang MK

Pemerintah pun, sambung dia, sudah meminta maaf kepada seluruh masyarakat pengguna media sosial yang merasa dirugikan. Langkah pembatasan, diakuinya, untuk memberikan pemahaman kepentingan negara dan bangsa lebih besar ketimbang kepentingan perorangan ataupun kelompok.

"Maka kalau tidak ingin dilemotkan, kalau tidak ingin diganggu lagi di medsos, ya kita mengharapkan masyarakat berpartisipasi. Jangan membiarkan hoaks-hoaks yang merusak dan mengadu domba itu berkeliaran di Indonesia," tandasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya