Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PUSAT Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia (UI) mengumumkan analisa mereka tentang tingkat keterpilihan calon anggota legislatif (caleg) perempuan di setiap partai politik pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Hasilnya, perolehan kursi caleg perempuan Partai NasDem memecahkan rekor dalam pileg.
Direktur Eksekutif Puskapol UI Aditya Perdana menjelaskan caleg perempuan NasDem yang terpilih pada pileg kali ini mencapai 32,2%. Pencapaian ini dinilai jadi yang terbaik dalam Pileg 2019.
"NasDem adalah partai politik pertama yang berhasil menembus angka 30% sejak pertama kali kebijakan ini diterapkan," kata Aditya dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/5).
Aditya menjelaskan, caleg perempuan NasDem pada pileg 2019 sebanyak 38,26% dari total caleg partai tersebut. Angka ini sudah mewakili persentase minimal pencalonan caleg perempuan yang sebanyak 30%.
"Sejak aturan (caleg perempuan) diterapkan, belum ada yang bisa menembus angka 30% dari sisi tingkat keterpilihan caleg perempuannya. Baru NasDem," ucap dia.
Baca juga: Irma Pastikan NasDem Tunjuk Kader Perempuan Pimpin MPR
Pada Pileg 2014, caleg perempuan terpilih dari NasDem hanya sebanyak 11,4%. Padahal, kala itu, kandidat caleg perempuan NasDem sebanyak 40,4%.
Pencapaian positif caleg perempuan terpilih juga dialami PKS. Partai yang dipimpin Sohibul Iman itu mengalami penaikan signifikan caleg perempuan terpilih.
Pada pileg 2014, hanya 2% caleg perempuan PKS yang terpilih, namun kali ini sebanyak 16%.
"Artinya ada peningkatan setara delapan kali lipat angka caleg perempuan terpilih dari PKS," tutur dia.
Secara keseluruhan, lanjut Aditya, caleg perempuan pada pileg 2019 cukup membanggakan. Capaian caleg perempuan terpilih secara keseluruhan menyentuh angka 20,5%. Angka ini paling tinggi sejak pemilu 2004.
Sejak Pemilu 2004 kenaikan caleg perempuan terpilih secara perlahan terjadi di beberapa partai, yakni PDI Perjuangan, NasDem, dan PPP. Beberapa partai mengalami fluktuasi, seperti Gerindra, Golkar, PKS, dan PKB.
"Sementara, hanya ada satu partai yang terus mengalami penurunan caleg perempuan terpilih, yakni Partai Demokrat," jelas Aditya. (Medcom/OL-2)
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
BAWASLU RI menyatakan sebanyak 81 persen penanganan pelanggaran masih lahir dari temuan jajaran pengawas pemilu,sisanya dari laporan masyarakat.
DPW NasDem Sulsesl ajak masyarakat SIgi menangkan AHmad Ali - Abdul Karim
KIM plus digunakan karena NasDem, PKB, dan PKS belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran sehingga masih ditambah embel-embel plus.
Anggota Fraksi NasDem DPRD Jakarta periode 2019-2024, M. Hariadi Anwar meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta, Kamis (1/8) sore.
PENETAPAN hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (28/7)
Partai NasDem resmi mengusung Sekretaris Pribadi (Sespri) Iriana Jokowi yakni Sendi Fardiansyah maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor.
NasDem gandeng OJK dan universitas perangi judol dan pinjol di lingkungan kampuas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved