Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jangan Biarkan Masyarakat Terus Terbelah

Putra Ananda
30/4/2019 09:00
Jangan Biarkan Masyarakat Terus Terbelah
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate(MI/ROMMY PUJIANTO)

SEKRETARIS Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengajak elite politik dan seluruh pihak untuk terus meredam tensi politik setelah Pemilu 2019. Masyarakat jangan terus dibuat terbelah.

“Jangan memperpanjang situasi masyarakat terbelah, jangan menambah suhu masyarakat makin terbelah,” kata Johnny kepada Medcom.id, kemarin.

Ia mengatakan saat ini bangsa Indonesia membutuhkan rasa persatuan yang solid. Silaturahim antarmasyarakat guna membangun keakraban sosial harus menjadi prioritas.

“Kita butuh itu. Kami ingin menjalin silaturahim,” ucap Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin itu.

Johnny menegaskan rekonsiliasi politik penting dilakukan setelah pemilu. Semua pihak harus menyadari ‘pertarungan’ sudah usai. Rakyat sudah menentukan pilihan dan semua pihak harus menghormatinya.

“Para pemimpin harus bersatu sebagai bangsa dengan menyampaikan pandangan pikiran melalui narasi yang menyejukkan,” ungkapnya.

Itu pula yang mendasari capres petahana Jokowi mengambil inisiatif terus membuka ruang rekonsiliasi­. Begitu hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei kredibel keluar dan memenangkan petahana, Jokowi tetap meminta seluruh pihak menunggu keputusan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Itu seruan rekonsiliasi.”

Pada saat yang sama, jelas Johnny, Presiden juga membuka ruang rekonsiliasi dengan mengumumkan ke publik akan mengirim utusannya menemui Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sikap itu disebut sebagai upaya memberikan contoh positif bagi masyarakat.

“Kalau BPN melihat pendekatan untuk meneduhkan­ suasana, menjalin kembali silaturahim di antara masyarakat tidak dibutuhkan, maka itu pendapat BPN, kita tidak ikut campur. Pak Jokowi, TKN, merasa perlu rekonsiliasi setelah pemilu,” tegasnya.

Sebelumnya, pihak BPN setuju jika capres petahana Jokowi dan Prabowo bertemu sebelum penetapan hasil Pilpres 2019.

“(Pertemuan) sebelum 22 Mei 2019? Ya nanti dilihat situasinya. Waktunya kapan, nanti dilihat apakah sebelum atau sesudah 22 Mei. Kan itu masalah teknis. Prinsipnya pertemuan itu pasti terjadi nantinya. Kalau ingin merangkul Pak Prabowo, dalam konteks apa? Kalau sekarang harus bertemu, itu urgensinya apa?” ujar juru debat BPN Ahmad Riza Patria, Sabtu (27/4). (Put/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya