Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENAMPILAN kedua pasang calon presiden pada debat keempat Pilpres 2019 dinilai sama-sama ingin memikat pemilih milenial.
Dengan jumlah 60 juta pemilih yang merupakan generasi milenial, baik kubu Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sama-sama ingin menjual narasi yang dianggap menarik perhatian pemilih milenial.
Peneliti senior Kedai Kopi Justito Adi mengungkapkan, hal itu terlihat dari pernyataan dan narasi yang dibangun oleh kedua capres saat debat berlangsung akhir pekan lalu.
"Pak Jokowi bicara soal Dilan dan Isu Rohingnya sementara Pak Prabowo bicara soal ketegasan pemimpin yang memberi rasa aman dan ini sama-sama akrab dengan kelompok milenial," kata Justito dalam diskusi bertajuk "Setelah Debat Keempat Siapa Makin Memikat" di Jakarta, Kamis (4/4).
Justito menjelaskan, milenial yang jumlahnya mencapai 60 juta orang tersebut memiliki banyak isu yang menjadi perhatian.
Baca juga : JRC : Upaya Kedua Kandidat Gaet Milenial Sebatas Gimmick
"Mereka adalah kelompok yang tidak monokrom. Ada yng tertarik dengn aspek-aspek digital dan upaya perbaikan sistem, ada juga yang religius sehingga suka ketika yang diangkat adalah isu Rohingnya tetapi ada juga milenial yang suka dengan ketegasan dan rasa aman. Jadi keduanya sama-sama ingin memikat milenial," jelas Justito.
Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio menambahkan, debat keempat adalah debat yang paling menarik sebagai tontonan dibandingkan dengan debat-debat sebelumnya.
"Ini debat yang menarik menurut saya. Pak Prabowo dan Pak Jokowi berhadap-hadapan dengan argumentasi masing-masing, saling membantah, kemampuan keduanya juga bisa keluar semuanya, meski kelihatan Pak Jokowi kaget karena Pak Prabowo tampil agresif," ungkap Hendri.
Hal yang membedakan keduanya, kata dia juga tampak dari debat tersebut yaitu Jokowi yang memberi penekanan pada pentingnya perbaikan sistem dan Prabowo yang menamoilkan diri sebagai sosok yang tegas dan menjanjikn rasa aman.
"Tergantung sekarang masyarakat menilai dan lebih percaya mana. Tapi pembeda keduanya sekarang lebih jelas bagi masyarakat," pungkas Hendri. (OL-8)
Prabowo yang berlatar belakang militer membutuhkan sosok berpengalaman di bidang ekonomi.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi memberikan restu kepada Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres untuk capres Anies Baswedan.
Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar perlu mensosialisasikan capaian Partai Golkar dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
SEJUMLAH kader Partai Demokrat Jawa Barat mengaku tersinggung dengan pernyataan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dalam debat terakhir, Sabtu (13/4).
Tadi malam, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan calon dengan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menutup debat kelima di Hotel Sultan, Jakarta.
Saat diminta oleh Prabowo untuk menjawab pertanyaan seputar pengembangan e-sport, Sandiaga mengatakan, "You wanna test your vice president."
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Hadirnya perlindungan kesehatan lengkap yang terjangkau menjadi semakin dibutuhkan, mengingat biaya medis yang terus meningkat.
KENYAMANAN dalam bekerja menjadi faktor penting yang diperhatikan generasi Z dan milenial. Jessica Casey Jaya dari Apiary Academy, ekosistem yang memfasilitasi pertumbuhan karier dan bisnis
Laporan Pinhome menyebut bahwa preferensi dan tingkat kemampuan finansial generasi milenial umumnya pada segmen harga rumah menengah ke bawah.
Secara umum, kebanyakan responden tidak memiliki kredit, didominasi oleh Generasi Z (70%) dan Generasi X (60%). Sementara itu, sebanyak 45% Milenial memiliki kredit seperti kartu kredit.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) bersama PT Mastercard Indonesia melakukan revamp Kartu Kredit BNI Mastercard Titanium dengan fokus pada segmen generasi milenial dan Z.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved