Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Nia Dinata Kenalkan Tragedi Trisakti 1998 kepada Milenial

Tosiani
29/3/2019 16:18
Nia Dinata Kenalkan Tragedi Trisakti 1998 kepada Milenial
Foto korban tragedi 12 Mei 1998 saat Peringatan 20 Tahun Reformasi di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta, Sabtu (12/5/2018)(Antara)

PRODUSER film Nia Dinata menyunting ulang film dokumenter Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 untuk dikenalkan pada penonton milenial. Tujuannya agar kaum muda milenial lebih mengenal sejarah reformasi di Indonesia.

Nia Dinata dalam keterangan persnya saat peluncuran film dokumenter Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 di Studio Relawan Jokowi Jalan Surabaya Nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/3), mengaku prihatin akan terputusnya informasi Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 pada kaum muda milenial saat ini. Atas dasar itu ia berupaya menyunting ulang film tersebut.

Nia mencoba membuat film itu lebih baik lagi dengan menampilkan sejumlah sosok untuk bertutur tentang sejarah tragedi Trisakti. Sehingga, kisah dan suasana saat 12 Mei itu lebih mudah dibayangkan oleh kaum milenial.

Baca juga : Film Tragedi Trisakti 1998 Tampilkan Sejumlah Korban

"Perjalanan menuju reformasi itu tidak mudah dan menjadi sejarah pahit negeri ini. Walau pahit, sejarah ini harus tetap diinformasikan pada kaum muda, tidak boleh sampai dilupakan," ujar Nia.

Nia berharap dengan menyunting ulang film dokumenter ini kaum milenial semakin paham dan tetap mengingatkan apa yang pernah terjadi. Dengan demikian mereka menghargai apa yang mereka nikmati sekarang tidak akan mungkin terjadi tanpa pengorbanan empat mahasiswa Universitas Trisakti.

"Ini adalah pencapaian yang mahal yang dibayar dengan nyawa. Tragedi Trisakti tidak boleh terulang lagi,"kata Nia.

Tragedi Trisakti bermula saat aksi dama mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 dengan membagikan bunga mawar. Aksi ini sebagai protes atas berkuasanya rezim Suharto selama 32 tahun. Aksi berujung duka, aparat dengan brutal menembaki para mahasiswa yang berdemo tanpa senjata.

Empat orang mahasiswa Trisakti gugur dalam kejadian itu. Mereka adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie, dan Heri Hartanto. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya