Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERINGATAN 24 tahun Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 digelar di kampus Universitas Trisakti, Jakarta dengan sederhana dan khidmat. Rangkaian upacara dimulai pukul 08.15 WIB, dipimpin langsung Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Kadarsyah.
Upacara dihadiri para pimpinan Universitas, Fakultas serta perwakilan alumni dan Yayasan Trisakti. Terlihat juga beberapa mahasiswa hadir di lokasi. Sedangkan undangan lain hadir melalui daring, mengingat Jakarta masih diberlakukan PPKM.
Dalam acara ini, Ketua Umum Ikatan Alumni Trisakti Silmy Karim mengajak civitas academica untuk melanjutkan semangat dan cita-cita mulia Pahlawan Pejuang Reformasi dalam mewujudkan keadilan, kemajuan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Peringatan Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 ini ini merupakan momen yang tepat untuk kita semua dalam menggugah kembali semangat reformasi dalam menyongsong kesiapan dalam mengantisipasi tantangan bangsa Indonesia kedepan khususnya dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan," tutur Silmy, Kamis (12/5).
Baca Juga: Sejarah Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
"Perjuangan keempat mahasiswa yang gugur ini harus terus dilanjutkan dengan merawat keragaman dan persatuan bangsa," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga berterima kasih kepada pemerintah dan berbagai pihak yang telah memberikan perhatian untuk para keluarga pejuang reformasi.
Diketahui, pemerintah telah memberikan tanda jasa yaitu bintang Jasa Pratama kepada empat mahasiswa Trisakti yang gugur pada saat Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. Yakni, Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.
Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 merupakan sebuah titik yang mengawali runtuhnya Orde Baru dan bangkitnya reformasi.
Perjalanan 24 tahun reformasi tidaklah mudah. Demokratisasi, reformasi total, dan kebebasan berpendapat tidak mungkin terjadi tanpa perjuangan para mahasiswa yang saat itu telah mendobrak masyarakat dengan adanya tuntutan reformasi.
Acara peringatan 24 tahun Tragedi Trisakti ini diakhiri dengan pembacaaan doa kepada keempat pejuang reformasi serta napak tilas dan tabur bunga di titik tertembaknya para korban pejuang reformasi tersebut dan peletakan karangan bunga di tugu Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. Setelah itu, rombongan melanjutkan kegiatan dengan ziarah ke makam pejuang reformasi di TPU Tanah Kusir dan TPU Al-Kamal Kebon Jeruk. (OL-13)
Baca Juga: Rektor Usakti : Tragedi 12 Mei, Kita Maafkan Tapi tak Dilupakan
Utang luar negeri juga terus membengkak sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah turun drastis.
Pimpinan TNI semestinya menjadi garda terdepan dalam menekankan profesionalitas militer serta memberi demarkasi agar militer fokus dengan fungsi pertahanan.
Kasus korupsi dan pelanggaran yang melibatkan pejabat pajak di Indonesia telah mengungkap perlunya reformasi mendalam dalam sistem perpajakan.
Isu dinasti dilontarkan oleh pihak pihak yang setia dalam menuntaskan agenda reformasi yang belum tuntas.
PERUBAHAN revisi Undang-Undang Wantimpres menjadi nomenklatur Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dinilai bertentangan dengan konstitusi dan semangat reformasi.
Menaker Ida Fauziyah optimisme capaian Kemnaker dengan 100% pepatuhan dalam pelaporan LHKPN, peningkatan signifikan dalam Indeks Reformasi Birokrasi dan Opini WTP dari BPK pada 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved