Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Alumni Orange Pandang Situasi Pemilu Sudah Mengkhawatirkan

Dero Iqbal Mahendra
23/2/2019 18:47
Alumni Orange Pandang Situasi Pemilu Sudah Mengkhawatirkan
(MI/Dero Iqbal Mahendra )

KETUA Ikrar Pemenangan Jokowi-Amin-Kampus Orange Violen Helen Pirsouw memandang situasi perpolitikan jelang berlangsungnya pemilu sudah masuk taraf mengkhawatirkan.

Hal tersebutlah yang mendorong para alumni Atmajaya yang tergabung dalam alumni Orange untuk terjun ke politik untuk menjaga semangat demokrasi dan reformasi.

"Kalau menurut kami (situasi) sudah berbahaya, sampai akhirnya kemudian para alumni banyak turun semua, artinya semua orang sudah tahu situasi saat ini," tutur Helen dalam acara ikrar pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (23/2).

Menurutnya sejumlah hal yang menjadi kekhawatiran masyarakat seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, fitnah, dan juga hal-hal yang mengancam disintegrasi bangsa.

Namun ia menyampaikan bangsa ini memiliki banyak orang cerdas yang mampu menangkis dan mensortir berita-berita bohong. Untuk itu ia menghimbau agar masyarakat tidak takut dan berani menyikapi hoaks.

Baca juga : Alumni Atma Jaya Ikrarkan Pemenangan Jokowi-Amin

Helen juga memandang pentingnya edukasi dan pendidikan politik bagi kelompok milenial. Salah satu upayanya dengan memberikan sajian materi kampanye yang mendidik, berkualitas dengan bahasa yang beradab.

Pihaknya juga mengimbau kepada generasi milenial agar menggunakan media internet dengan bijak. Menurutnya milenial harus perduli dan terjun langsung dalam pemilu 2019 nanti.

Salah satu yang bisa dilakukan oleh milenial adalah berani melaporkan kecurangan kepada pihak yang berwenang seperti Bawaslu.

"Sebagai kaum milenial kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa generasi milenial Indonesia adalah angkatan muda yang mampu membawa kualitas demokrasi yang tidak sekedar prosedural, namun cerdas, santun, dan berkarakter," tutur Helen.

Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih milenial di pemilu 2019 tercatat sangat signifikan.

Diperkirkan pemilih milenial yakni yang berusia 17 hingga 35 tahun, berjumlah 40% dari total jumlah pemilih yang ada. Wajar bila pemilih milenial akan menjadi kunci kemenangan, sekaligus membawa semangat pemilu menjadi pesta demokrasi yang cerdas, santun dan beradab. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya